• Login
  • Register
Bacaini.id
Monday, May 19, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Fenomena Pengabdian Guru Honorer di Tulungagung

ditulis oleh Editor
26/05/2022
Durasi baca: 3 menit
507 32
0
Fenomena Pengabdian Guru Honorer di Tulungagung

Guru honorer di Tulungagung yang telah diangkat menjadi PPPK. Foto: Bacaini/Setiawan

Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Lamanya pengabdian seorang guru honorer tidak menjadi patokan dalam pengangkatan guru sebagai pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak (PPPK). Di Tulungagung, seorang guru SMP baru diangkat menjadi PPPK setelah 11 tahun mengabdikan diri sebagai guru honorer.

Mirah, salah satu guru di SMPN 2 Pagerwojo mengaku sangat bahagia. Setelah 11 tahun mengabdi sebagai guru honorer dengan pendapatan yang terbatas, akhirnya tahun 2022 ini dia resmi diangkat menjadi guru PPPK.

“Dulu kalau namanya guru honorer, mata pajaran yang diampu juga tidak terpatok. Kadang-kadang saya mengajar PKN, kadang Bahasa Jawa bahkan juga pernah mengajar prakarya,” kata Mirah kepada Bacaini.id, Kamis, 26 Mei 2022.

Selama belasan tahun sebelum diangkat sebagai guru PPPK, perempuan berusia 53 tahun ini harus berjuang dengan penuh kesabaran. Pasalnya sekolah yang ditujunya setiap hari berada di wilayah pegunungan Tulungagung.

Perjuangannya untuk bisa menjadi guru PPPK pun tidak berjalan dengan mulus. Mirah sempat gagal dalam ujian PPPK hingga akhirnya tahun inilah dia berhasil lolos seleksi.

“Di sekolah saya juga masih ada banyak guru yang sudah lama mengabdi tetapi belum diangkat PPPK. Ada sekitar 10 guru yang masih berstatus honorer,” ungkapnya.

Nasib Zahid Naim bisa dibilang lebih beruntung. Guru bimbingan konseling di SMPN 2 Kalidawir ini diangkat menjadi guru PPPK tahun ini, setelah mengabdi sebagai guru honorer selama tiga tahun. Meski demikian, Zahid juga harus menerima kegagalan saat mengikuti sejumlah ujian negara.

“Dulu saya pernah gagal seleksi CPNS. Saya ikut seleksi PPPK dua kali dan baru lolos tahun ini,” kata Zahid.

Perempuan berkerudung ini mengungkapkan, selama menjadi guru honorer, gaji yang diterimanya bisa dibilang sedikit. Bahkan beberapa guru honorer harus membuka les privat demi mendapat penghasilan tambahan untuk menyambung hidup.

“Saat ini masih ada 10 guru honorer di SMPN 2 Kalidawir dan memang kabanyakan masih buka les privat karena pendapatan yang diterima di sekolah sedikit. Ya semoga semua guru honorer yang ada di Tulungagung bisa segera diangkat menjadi PPPK, agar kehidupan guru bisa lebih sejahtera,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Tulungagung Maryoto Birowo melalui Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Dispendikpora) Tulungagung, Rahardian Puspita Bintara mengatakan, tahun 2022 ini sudah ada 780 guru yang telah diangkat menjadi PPPK. Mereka adalah guru SD dan SMP yang tersebar di wilayah Tulungagung.

“Guru yang diangkat menjadi PPPK memang mayoritas adalah guru honorer yang sudah mengabdi selama belasan tahun. Namun dari jumlah itu, masih ada 2.000 guru honorer yang belum diangkat menjadi PPPK,” terang Rahardian.

Menurutnya, di Tulungagung masih banyak formasi guru yang kosong, mulai dari formasi guru kelas, guru olah raga dan juga guru mata pelajaran. Untuk itu Dispendikpora Tulungagung sudah mengusulkan sekitar 900 guru honorer untuk mengikukti seleksi PPPK tahun 2023.

“Kami masih menunggu informasi lebih lamjut dari pemerintah pusat,” pungkasnya.

Penulis: Setiawan
Editor: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: dispendikpora tulungagungguru honorerPemkab Tulungagungpppk
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Nelayan di Trenggalek Gelar Upacara Adat Larung Sembonyo

Nelayan di Trenggalek Gelar Upacara Adat Larung Sembonyo

Meme vs Penguasa: Pembungkaman di Ruang Digital

Meme vs Penguasa: Pembungkaman di Ruang Digital

Penting! Perempuan dengan Gejala Menopause Perlu Makanan ini

Penting! Perempuan dengan Gejala Menopause Perlu Makanan ini

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15257 shares
    Share 6103 Tweet 3814
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16569 shares
    Share 6628 Tweet 4142
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10853 shares
    Share 4341 Tweet 2713
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2793 shares
    Share 1117 Tweet 698
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4954 shares
    Share 1982 Tweet 1239

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist