Bacaini.id, BLITAR – Sebanyak 2.229 warga Kabupaten Blitar Jawa Timur dinyatakan sebagai orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) kategori sedang dan berat.
Datangnya gangguan jiwa disebabkan faktor tekanan masalah keluarga, asmara, lingkungan pekerjaan, dan sekolah. Kemudian ada juga lantaran faktor penyakit penyerta, seperti saraf, faktor genetika dan faktor penyalahgunaan narkoba.
“Faktor paling dominan adalah stress karena pekerjaan, asmara dan keluarga,” ujar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar Christine Indrawati kepada wartawan Selasa (26/3/2024).
Sebanyak 2.229 ODGJ di Kabupaten Blitar tersebar merata. Beberapa di antaranya hidup dalam pasungan lantaran pihak keluarga menganggap berbahaya.
Dari jumlah 2.229 orang itu, ODGJ terbanyak berada di wilayah Srengat, yakni 132 orang, Sanankulon 122 orang dan Nglegok 146 orang.
Menurut Christine, pihaknya terus melakukan pendampingan, pengobatan dan termasuk pendataan.
Dalam upaya peningkatan penanganan ODGJ, Pemkab Blitar juga bekerja sama dengan pihak RSJ Dr Radjiman Wediodiningrat Lawang Kabupaten Malang, yakni terutama terkait dengan tenaga psikiater.
Kemudian melalui RSUD Ngudi Waluyo Wlingi pelayanan poli jiwa di Puskesmas Srengat, Puskesmas Kesamben dan Puskesmas Kademangan, juga terus ditingkatkan.
“Kami juga melakukan pendampingan ODGJ untuk berobat ke RS,” pungkas Christine.
Penulis: Solichan Arif