Bacaini.id, BANGKALAN – Karapan Sapi adalah perlombaan pacuan sapi yang menjadi tradisi khas masyarakat Madura. Budaya ini digelar setiap tahun pada bulan Agustus atau September untuk diperlombakan tingkat kabupaten.
Keputusan Bupati Bangkalan R. Abdul Latif yang memperbolehkan kembali perhelatan karapan sapi disambut antusias masyarakat. Hiburan rakyat ini sempat terhenti selama pandemi. Apa menariknya perlombaan ini?
Sejarah Karapan Sapi
Karapan Sapi termasuk salah satu jenis kesenian, olahraga, atau permainan tradisional yang rutin dilakukan masyarakat Pulau Madura. Ada dua versi mengenai asal-usul kata Kerapan atau Karapan, dilansir situs Kemdikbud.
Istilah Kerapan berasal dari kata Kerap atau Kirap yang artinya berangkat dan dilepas secara bersama-sama atau berbondong-bondong. Sedangkan versi kedua yakni Kerapan berasal dari bahasa Arab Kirabah yang artinya persahabatan.
Sepasang sapi jantan menarik keleles (bahan rotan) sekaligus tempat joki berdiri mengendalikan pasangan sapi. Joki memacu pasangan sapi dengan pegangan alat khsusus agar lebih cepat melawan pasangan-pasangan lain. Trek pacuan biasanya sekitar 225 meter dan lomba berlangsung sekitar sepuluh detik hingga satu menit.
Menguatkan Persaudaraan
Tak hanya sebagai ajang perlombaan yang merebutkan hadiah, tradisi karapan sapi Madura memiliki nilai-nilai khusus terutama bagi pemilik sapi karapan jika berhasil juara, maka dengan sendirinya status sosial terangkat secara otomatis.
Sepasang sapi ini sering dijadikan bahan investasi dengan cara dilatih dan dirawat secara khusus sebelum bertanding. Perawatannya pun cukup mahal menelan jutaan rupiah, mulai dari pakan pilihan, jamu dan puluhan telur ayam setiap hari, dipijat, dimandikan, dijemur hingga diembun pada malam hari. Sapi karapan yang dirawat khusus akan menjadi sehat, kuat, berenergi dan bisa memenangi perlombaan.
Selain itu ajang karapan sapi Madura diklaim sebagai sarana untuk mempererat persaudaraan dan menyatukan kekompakan masyarakat Madura (Bangkalan, Sampang, Pamekasan dan Sumenep).
Bupati Cup 2021
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bangkalan, Ahmad Hasan Faisol berencana menggelar lomba karapan sapi tingkat kabupaten atau Bupati Cup 2021. Lomba yang diikuti masyarakat menengah keatas tersebut akan digelar distadion karapan sapi R.P Moh. Noer (Skep) Bangkalan.
“Insyaallah akan dilaksanakan bulan Oktober di lapangan Skep,” ungkapnya, Selasa 28 September 2021.
Lomba karapan sapi terdiri dari beberapa golongan, mulai dari karapan kecil tingkat kecamatan, golongan besar tingkat Kabupaten, hingga karapan tingkat karesidenan yang diikuti oleh para juara tiap wilayah dan puncak kejuaraan.
“Bupati cup ini nanti diikuti perwakilan kecamatan, masing-masing 6 peserta atau pasangan sapi,” pungkasnya.
Penulis: Rusdi
Editor: HTW
Tonton video: