Bacaini.id, KEDIRI – Meminum es di saat terik matahari menjadi pilihan banyak orang. Apalagi ditambah irisan buah-buahan yang menambah kesegaran pelepas dahaga.
Salah satu es buah yang patut dicoba adalah es campur Pak Ni di Jalan Sekartaji, Desa Doko, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri. Kedai es ini cukup terkenal dan sudah beroperasi sejak 42 tahun lalu.
Berbeda dengan es campur lain yang ditambahkan potongan es batu, kedai es Pak Ni menambahkan serutan es batu yang dipasrah dengan cara lama. Selain lebih lumer di mulut, parutan es lebih terasa segar di kerongkongan dibanding potongan es yang hanya bisa diemut.
Irisan buah-buahan seperti semangka, melon, alpukat, nangka, sawo, kelapa muda (degan) yang dipotong kecil-kecil juga dipastikan dalam kondisi segar. Ditambah kolang kaling kenyal yang menjadi ciri kedai es jaman lampau.
kelezatan seporsi es Pak Ni ini ditutup dengan guyuran sirup dan susu kental manis di atasnya. Eits, jangan khawatir, sirup yang digunakan sebagai pemanis ini dibuat dari olahan gula pasir tanpa pemanis buatan.
baca ini : Sejuknya Berwisata Ke Candi Penampihan, Dikelilingi Kebun Teh
“Jadi selain segar, juga sehat dari vitamin buah-buahan. Sirupnya tak menyebabkan batuk. Selain es buah, ada es campur yang ditambahkan kacang hijau dan ketan hitam,” kata Yusuf, salah satu pegawai Pak Katni.
Saat ini Kedai es milik Pak Katni sudah memiliki banyak pelanggan tetap. Mereka berasal dari berbagai kalangan, kebanyakan pegawai kantoran. Selain legendaris, juga karena kedai ini berada di dekat wilayah perkantoran. Tidak heran antrian kendaraan roda dua dan roda empat terparkir di depan kedai.
Yusuf mengatakan, kedai ini merupakan hasil jerih payah juragannya saat merintis berjualan es dengan istrinya. Sebelumnya kedai es ini berada di tempat yang kurang layak. Sampai akhirnya kedai baru ini jadi pada tahun 2010.
Baca ini Mencicipi Es Ketan Kacang Hijau Legendaris Haji Sumiran
Dengan tempat yang lebih nyaman, kedai es ini semakin ramai. Setiap harinya 200 – 250 porsi es habis sejak buka mulai pukul 10.00 – 14.00 WIB. “Tetapi waktu masuk pandemi ya turun, sekitar 150 tidak sampai 200 porsi lah,” kata Yusuf.
Tidak hanya es yang menjadi favorit, kedai ini juga menyediakan camilan pendamping berupa gorengan. Seperti ote-ote dan tahu isi yang dibuat sendiri oleh istri Pak Katni dibantu tiga pegawai. Gorengan ini selalu cepat habis dengan harga Rp 1.000. Setiap hari sebanyak 700 gorengan dimasak di tempat ini.
“Seringnya gorengan habis duluan dari pada esnya, ya memang banyak yang senang, apalagi pas bulan puasa,” kata Yusuf.
Kelezatan es Pak Ni ini bukan isapan jempol. Kusuma, seorang pembeli yang ditemui Bacaini.id di tempat itu mengakui kelezatannya. Padahal perempuan berhijab itu baru sekali merasakan es di tempat ini . “Saya bukan asli Kediri, baru pertama kali ini diajak teman saya, katanya enak. Ternyata benar, segar, buahnya juga segar, isinya banyak,” katanya.
Penulis : Novira Kharisma
Editor : Karebet
Tonton Vidionya :