Bacaini.id, TRENGGALEK – Situs peninggalan sejarah masa kerajaan kuno di Desa Gondang, Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek Jawa Timur, kembali diekskavasi.
Situs yang ditemukan pertama kali pada tahun 2018 itu berupa struktur bangunan bata kuno.
Pada ekskavasi pertama, tim Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur menemukan 6 arca, yakni di antaranya Agastya, Mahakala dan Apsari.
“Untuk ekskavasi tahap dua ini kami memprioritaskan ekskavasi pada sudut-sudut struktur. Harapannya, dengan penentukan sudut itu denah situs dan bentuknya bisa diprakirakan,” ujar Ketua Tim Ekskavasi Muhamad Ichwan kepada wartawan Jumat (17/11/2023).
Batu bata kuno pada struktur berbentuk persegi panjang itu memiliki ketebalan antara 8-9 sentimeter (cm). Batu bata bentuk demikian, kata Ichwan, biasa ditemukan pada bangunan pada masa sebelum Kerajaan Majapahit, yakni dispekulasikan masa Kerajaan Kediri atau Singasari.
Fungsi struktur bangunan kuno itu, yakni apakah candi peribadatan atau yang lain, juga belum diketahui. “Galian bagian sudut Utara dan Timur sudah sampai titik bawah, jadi kita fokus pelebaran,” ungkapnya.
Eksvakasi tahap kedua ini dijadwalkan berlangsung enam hari. Pada ekskavasi tahap pertama, tim melakukan sebanyak 16 kotak galian. Sedangkan pada ekskavasi lanjutan ini, penggalian akan lebih lebar.
Struktur batu kuno ini tergolong dangkal, di mana bagian atas struktur ditemukan dari hasil penggalian yang tidak terlalu dalam. “Tujuannya agar keseluruhan batu bata kuno bisa segera terlihat,” papar Ichwan.
Situs kuno ini berada tidak jauh dari permukiman penduduk. Berjarak kurang lebih 10 meter dari salah satu rumah warga. Penggalian ke arah Selatan dan Barat dipastikan tidak sampai masuk wilayah rumah warga.
Seperti diketahui situs struktur bata kuno itu pertama kali diketahui oleh pemilik lahan, yakni warga setempat. Awalnya yang bersangkutan menemukan sejumlah fragmen arca dan langsung dilaporkan ke dinas pariwisata dan kebudayaan setempat.
Penemuan itu kemudian ditindaklanjuti dengan ekskvasi pertama dan ditemukan sebanyak 6 arca.
Penulis: Aby
Editot: Solichan Arif