Bacaini.ID, KEDIRI – Perbuatan biadab Indra Septriaman, 26 tahun yang menganiaya, memperkosa, dan membunuh gadis penjual gorengan di Padang Pariaman, Sumatera Barat memancing kemarahan masyarakat Indonesia. Desakan hukuman kebiri hingga mati bermunculan di media sosial.
Dekan Fakultas Hukum Universitas Islam Kadiri (Uniska), Dr. Zainal Arifin, S.S., M.Pd.I, M.H, mengatakan hukuman kebiri, khususnya kebiri kimia, merupakan salah satu hukuman kontroversial yang diterapkan di beberapa negara, termasuk Indonesia.
Dasar hukumnya adalah Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2020 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tindakan Kebiri Kimia, yang memberikan peraturan teknis pelaksanaan kebiri kimia serta tindakan lain, seperti pemasangan alat deteksi elektronik dan rehabilitasi bagi pelaku kekerasan seksual terhadap anak.
“Pandangan hukuman kebiri dapat bervariasi, tergantung pada pendekatan keadilan, hak asasi manusia, efektivitas hukuman, serta prinsip-prinsip penegakan hukum,” kata Zainal kepada Bacaini.ID, Selasa, 17 September 2024.
Zainal menambahkan kebiri kimia berdasarakan padangan Prinsip Hukum Pidana merupakan penerapan Prinsip Ultimum Remedium (jalan terakhir). “Hukuman kebiri sebagai langkah yang terlalu keras untuk mencegah kejahatan seksual. Menurut saya, hukuman harus seimbang dengan tindak pidana yang dilakukan, khususnya dalam kasus kejahatan seksual,” tambah Zainal.
Namun Zainal tidak menutup peluang diberlakukannya hukuman kebiri kimia kepada seseorang yang melakukan pemerkosaan berkali kali, atau lebih dari dua kali, dan korbannya masih anak-anak.
Di luar itu masih ada lagi hukuman pemberatan jika pelakunya dewasa dengan tambahan hukuman sepertiga dari ancaman hukuman maksimal.
Diketahui Indra Septriaman merupakan tersangka pembunuhan gadis penjual gorengan bernama Nia Kurnia Sari, 18 tahun di Padang Pariaman, Sumatera Barat. Indra merupakan warga Kampung Korong Pasa Surau, Juha Guguak, Kecamatan 2×11 Kayu Tanam, atau kampung tetangga korban.
Pelaku merupakan residivis dan pernah mendekam di penjara dalam kasus pencabulan.
Nia Kurnia Sari ditemukan tewas terkubur dengan kondisi tangan terikat dan tanpa busana pekan lalu. Remaja yang sehari-hari bekerja sebagai penjual gorengan keliling ini diduga menjadi korban pembunuhan dan pemerkosaan.
Penulis: Hari Tri Wasono