Bacaini.id, JOMBANG – Dodik Tjahjono bersama istrinya, Sobah masih beraktifitas seperti biasa. Pasangan suami istri yang tinggal di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, Jombang ini terlihat kompak mendorong gerobak berisi aneka mainan yang akan dijualnya.
Pasutri ini menjajakan dagangannya di trotoar jalan raya Ahmad Yani, Jombang Kota. Sebagian dagangan dipajang di pagar tembok dekat trotoar, di dekat pepohonan dan sebagian lagi dibiarkan di dalam gerobak sederhana miliknya.
“Alhamdulillah, dari hasil berjualan mainan ini, kami bisa ikut berangkat haji,” kata Dodik membuka obrolan saat didatangi Bacaini.id di lapak jualannya, Selasa, 14 Juni 2022.
Pasangan suami istri ini memang menjadi salah satu calon jemaah haji Kabupaten Jombang yang memiliki cerita inspiratif. Keberangkatan hajinya memang penuh dengan kejutan dan keajaiban. Bayangkan saja, dengan mengandalkan pendapatan dari hasil berjualan mainan, mereka berdua sanggup melunasi porsi haji dalam waktu satu tahun.
Dodik bercerita bahwa keinginan dan niatnya untuk menunaikan rukun Islam kelima itu sudah muncul sejak tahun 2010 silam. Kata-kata itu terlontar begitu saja saat keduanya sedang ngobrol santai sepulang dari rutinitasnya berjualan mainan.
“Soal uang, kami hanya bisa pasrah pada Allah. Besoknya, saya langsung berangkat ke bank untuk buka rekening haji berdua, masing-masing satu juta rupiah,” cerita Dodik.
Ternyata, setelah membuka tabungan dengan niat ibadah, keduanya menjadi lebih semangat untuk bekerja. Ditengah gempuran penjualan online yang sedang tren, keluarga ini tetap konsisten berjualan di lapak sederhana miliknya di trotoar jalan. Tak jarang, dua anak mereka juga ikut membantu.
Seiring berjalannya waktu, agar tidak terlalu jauh, Dodik menyewa gudang kecil untuk menyimpan gerobak sekaligus barang dagangannya. Tidak mengenal hari libur, sejak pagi hari, pasutri ini bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidup sekaligus melunasi biaya porsi haji sebesar Rp25 juta.
Dodik mengaku ada keajaiban pada hasil penjualannya. Biasanya, dalam waktu satu bulan keuntungan penjualan yang didapatkannya sekitar satu sampai dua juta rupiah. Namun, sejak mulai menabung untuk pergi haji, keuntungan penjualannya meningkat drastis hingga mencapai empat sampai lima juta rupiah.
“Saya sendiri juga heran, rezeki mengalir kayak tak terbendung. Alhamdulillah, niat kami diijabah. Setelah satu tahun nabung, tahun 2011 biaya porsi haji kami berdua bisa terbayar,” ucapnya bersyukur.
Kini jadwal keberangkatan haji pedagang mainan ini semakin dekat. Seluruh barang sudah dipersiapkan dalam koper khusus dari kementerian agama. Pasutri ini akan berangkat melalui kloter Jombang embarkasi Juanda pada 29 Juni 2022 mendatang.
”Ibadah haji ini adalah panggilan yang benar-benar saya rasakan. Semoga nanti usaha saya bisa semakin barokah,” harapnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira