Bacaini.id, JOMBANG – Kantor Desa Ngudirejo, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang ludes dilalap api. Kebakaran terjadi saat warga sedang beribadah salat Jumat.
Angin yang cukup kencang mengakibatkan api dengan cepat membesar dan menghanguskan Kantor Desa Ngudirejo. Meski tidak ada korban jiwan, namun insiden ini membuat pemerintah desa mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Kepala Desa Ngudirejo, Lantarno mengaku baru mengetahui terjadinya kebakaran usai menunaikan salat Jumat. Setelah mendapat laporan, dia langsung bergegas menuju kantor desa dan melihat api telah membakar seluruh bagian gedung.
“Saat turun dari masjid, saya diberitahu kantor desa terbakar. Sampai di sana, apinya sudah besar,” kata Lantarno kepada Bacaini.id, Jumat siang.
Menurutnya, sejumlah warga sempat berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya. Namun upaya tersebut tidak membuahkan hasil. Api semakin cepat membesar dan merembet membakar kantor arsip, kantor pelayanan, hingga kantor kepala desa.
“Api cepat membesar karena angin kencang juga barang yang mudah terbakar. Apalagi kayu-kayu bangunan ini sudah waktunya ganti karena usia,” ungkapnya.
Dua unit mobil pemadam kebakaran diterjunkan ke lokasi kebakaran. Petugas damkar langsung menyebar berusaha menjinakkan kobaran api. Sebagian petugas terpaksa mendobrak pintu-pintu ruangan yang terkunci untuk mengevakuasi barang yang masih bisa diselamatkan.
Proses pemadaman memang terkendala sejumlah faktor. Butuh waktu sekitar 30 menit bagi petugas damkar untuk menjinakkan amukan si jago merah. Setelah api benar-benar padam, ternyata api telah menghanguskan seluruh bangunan beserta isinya.
Lantarno menambahkan, sebelum kejadian, seluruh peralatan listrik sudah dimatikan. Kantor desa ditutup dan dikunci karena akan ditinggal untuk menunaikan salat Jumat. Sementara staf perempuan pulang untuk istirahat di rumah masing-masing.
“Jadi saat kejadian, kantor desa dalam kondisi kosong. Arsip dan dokumen tidak bisa diselamatkan, tapi Alhamdulillah tidak ada korban,” imbuhnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira