Bacaini.id, KEDIRI – Jelang Hari Raya Idul Fitri, Disperdagin Kota Kediri menerjunkan tim pengawas alat Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya (UTTP) di pasar. Hari ini, kegiatan difokuskan di dua lokasi, yakni di Pasar Setonobetek dan Pasar Pahing Kota Kediri.
Kepala Disperdagin Kota Kediri, Tanto Wijohari mengatakan kegiatan ini dilakukan untuk mewujudkan jaminan kebenaran hasil pengukuran dan kepastian hukum serta mendukung penyelenggaraan perlindungan konsumen. Selain kegiatan rutin tiga bulan sekali, kegiatan ini juga dilaksanakan khusus pada bulan Ramadan terutama menjelang hari Raya Idul Fitri.
“Kami melakukan pengawasan khususnya untuk UTTP pedagang daging, ikan, ayam dan toko peracangan. Kegiatan ini sekaligus memberi jaminan dan agar masyarakat merasa lebih tenang serta yakin untuk membeli produk dengan takaran yang jelas,” kata Tanto pada kegiatan hari ini, Senin, 10 April 2023.
Setelah dua lokasi tersebut, lanjut Tanto, dalam waktu dekat ini Disperdagin juga akan melaksanakan kegiatan serupa dengan menyisir pasar-pasar lain di Kota Kediri. Memang untuk sementara waktu ini pihanya masih fokus menyasar pasar skala besar.
“Selanjutnya kita juga akan ke Pasar Bandar, Pasar Mrican dan Pasar Banjaran. Tidak menutup kemungkinan jika ada masukan atau aduan dari masyarakat terkait UTTP, kita akan langsung tindaklanjuti,” ungkapnya.
Dari pengawasan dan pengecekan yang dilakukan secara langsung, Tanto menyebutkan hasilnya bahwa semua timbangan laik digunakan dan dalam kondisi baik. Apabila ketika pengawasan di lapangan ditemukan UTTP yang tidak sesuai, Tanto mengimbau para pedagang untuk segera melakukan tera ulang.
“Kita bawakan alat lima kilograman, kita cek secara langsung terhadap tembor dan timbangan. Alhamdulillah sejauh ini kita tidak menemukan kecurangan dan alat ukur yang digunakan pedagang masih memenuhi syarat yang ditentukan,” terangnya.
Lebih lanjut Tanto menambahkan, dengan kegiatan ini diharapkan masyarakat bisa menjadi konsumen yang cerdas dan pedagang bisa selalu menjunjung nilai kejujuran, termasuk tidak mengurangi takaran timbangan hanya demi meraup keuntungan.
“Sehingga antara pembeli dan pedagang selalu terbangun rasa saling percaya dalam bertransaksi,” imbuhnya.**