Bacaini.id, KEDIRI – Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian akan mengembangkan produksi kopi di Kabupaten Kediri. Komoditas kopi di kabupaten ini dinilai melimpah dengan 80 persen warga berprofesi sebagai petani.
Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian RI, Andi Nur Alamsyah menyebut potensi kopi di kabupaten sangat besar. “Existing kopi di Kabupaten Kediri sangat maju. Kami ingin hadir juga dalam rangka melakukan peremajaan dan pengembangan kawasan,” ungkapnya saat bertemu Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana baru-baru ini.
Kerjasama ini nantinya akan menyasar proses produksi hingga hilirisasi kopi. Termasuk penentuan brand kopi asli Kediri untuk dipasarkan di bandara baru yang akan beroperasi di Kabupaten Kediri.
Hanindhito menjelaskan komoditas kopi di wilayahnya tersebar mulai lereng Gunung Wilis hingga wilayah Timur seperti Kecamatan Kepung, Puncu, dan Medowo. “Kami segera mencoba diversifikasi produk dan industrialisasi. Dengan adanya bandara, harus ada oleh-oleh yang ditunggu,” katanya.
Dari jumlah penduduk 1,6 juta jiwa di Kabupaten Kediri, 80 persennya berprofesi sebagai petani. Sementara 30 persen hamparan lahan di kabupaten ini merupakan lahan pertanian dan perkebunan.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan (Dispertabun) Kabupaten Kediri, Anang Widodo menyebut, pemerintah sedang fokus mendirikan warehouse dan packing house untuk hilirisasi kopi. Perkebunan kopi di lereng Gunung Wilis yang menjadi pilot project dengan peningkatan luasan lahan dari 23 hektar menjadi 45 hektar. “Harapannya akhir tahun ini akan berkembang menjadi 100 hektar lebih,” katanya.
Pertemuan itu juga dihadiri Kepala Badan Standarisasi Instrumen Pertanian (BSIP) Kementrian Pertanian RI, Fadjri Djufri yang mendiskusikan hilirisasi produk kopi di Kabupaten Kediri.
Penulis: Hari Tri Wasono
Tonton video: