Menurut Musthofa, PKS sebagai partai pemenang pemilu di DKI Jakarta kemungkinan tidak akan mencalonkan Anies Baswedan. Hal ini mengingat Presiden PKS, Ahmad Syaikhu pernah menegaskan jika PKS tidak mendukung Anies maju pilkada DKI karena telah menjadi tokoh nasional.
“Itu pernyataan konsisten yang bakal dilakukan oleh PKS ke depan. Analisa saya, PKS akan lebih mendorong kadernya sendiri untuk maju. Nah, apakah maju sebagai cagub atau cawagub, dinamika ini pasti akan berkembang”, ujar Musthofa.
Ia berpendapat, saat ini Ridwan Kamil memiliki modal dukungan kuat, selain Golkar yang mencalonkan, juga Partai Gerindra yang telah mengeluarkan surat rekomendasi untuk maju dalam Pilkada DKI Jakarta.
Sementara kandidat yang diusung partai lain seperti PDIP, Nasdem, dan PSI dinilai tidak memiliki modal elektabilitas tinggi. Semuanya jauh tertinggal di bawah RK dan Anies Baswedan. Mereka adalah Basuki Tjahaya Purnama (Ahok), Ahmad Sahroni, Kaesang Pangarep , dan Tri Rismaharini.
Musthofa memprediksi, kemungkinan PKS akan menjadi partai kunci dalam pilkada DKI nanti. “PKS akan diperebutkan oleh para kandidat untuk dipasangkan sebagai wakil Gubernur DKI. Selain Ahmad Syaikhu, kandidat yang layak dipertimbangkan adalah tokoh muda dan politisi PKS, dr. Gamal al Binsaid,” katanya.
Meski PKS menjadi pemenang pileg DKI, tapi sulit bagi mereka untuk mengajukan tokohnya menjadi DKI 1. Faktor utamanya adalah popularitas tokoh internal serta keterbatasan logistik.
Jika PKS menerima posisi orang kedua, maka pasangan tersebut akan mengantongi dukungan dari PKS, Gerindra, dan Golkar dengan total suara 2.258.144. “Saya yakin PSI, PAN dan Demokrat akan mendukung RK”, ujar Musthofa.
Musthofa juga meyakini jika koalisi partai pemenang saat ini tidak menginginkan Anies menjadi Gubernur DKI Jakarta kembali, setelah apa yang terjadi di pilpres kemarin. Sebab hal itu justru akan mendegradasi ketokohan Anies Baswedan.
Penulis : Danny Wibisono
Editor : Hari Tri Wasono