KEDIRI – Pemerintah Kabupaten Kediri melalui Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri melakukan upaya pengawetan terhadap komoditas Cabai yang saat ini masih sulit terserap di pasaran.
Tutik Purwaningsih, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perdagangan Kabupaten Kediri mengatakan, upaya pengawetan tersebut dilakukan dengan cara memasukkan cabai kedalam mesin pendingin raksasa yang dinamai Toko Tani Indonesia Center (TTIC) Kabupaten Kediri.
“Kalau dari Pemerintah Kabupaten Kediri, kami mengupayakan supaya untuk segera (dilakukan ,red) operasional tempat penampung cabai sementara. Biar nanti kalau harga murah, para petani bisa menyimpan di Penyimpanan TTIC Kabupaten kediri,” ungkapnya.
Menurut Tutik, Penyimpanan TTIC ini dibentuk dari kerjasama Kementrian Pertanian dan Pemerintah Kabupaten Kediri.
Penampungan sementara ini mampu menampung 8 hingga 10 Ton cabai. Namun hingga saat ini masih terkendala untuk meningkatkan daya dari PLN menjadi 15.000 Kilowatt.
“Tempatnya berada di Desa Sekoto, Kecamatan Badas, cuma ini masih menunggu, paling tidak satu bulan lagi, karena ini masih mau proses kenaikan daya,” katanya.
Dalam permasalahan ini, ia juga mengharapkan adanya campur tangan pemerintah pusat, terkait produksi cabai dimasyarakat supaya dapat diserap oleh perusahaan besar. Sehingga membantu apabila adanya kelebihan poduksi seperti ini.
Untuk diketahui saat ini harga cabai di pasaran adalah 8 Ribu Rupiah dari yang sebelumnya 10 ribu rupiah. “Mulai seminggu ini yang biasanya harga 10.000 Kg, turun lagi menjadi 8.000 per kg. Jadi keluhan para petani cabai dalam minggu ini adalah turunnya harga cabai dipasaran,” tuturnya.
Lebih lanjut Tutik menyebut penurunan penyerapan komoditas cabai dipengaruhi adanya Covid-19 yang mengakibatkan banyaknya rumah makan atau industri makanan tutup.
“Kalau dilihat dari Stok cabai sebenarnya tidak begitu besar. Namun kebutuhan masyarakat dan industri pengolahan cabai menurun dikarenakan pandemi covid-19.” Pungkasnya. (Advertorial)