KEDIRI – Upaya Hanindhito Himawan Pramana untuk menduduki Pendopo Kabupaten Kediri makin bulat. Hampir seluruh partai politik memberikan dukungan kepadanya untuk menjadi Bupati Kediri periode 2020 – 2025.
Dalam rapat kerja cabang khusus (rakercabsus) PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Dhito menyatakan jika saat ini hampir seluruh parpol di Kabupaten Kediri memberikan dukungan kepadanya. “Tadi pak ketua (DPC PDIP) sudah mengatakan hampir seluruh parpol mendukung saya. Tapi itu beban bagi parpol pendukung, karena satu saja ada yang mencoblos bumbung kosong akan jauh lebih menyakitkan dari pada mencoblos lawan,” kata Dhito di kantor DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri, Sabtu 1 Agustus 2020.
Untuk menekan suara bumbung kosong, Dhito akan melakukan konsolidasi dengan Pengurus Anak Cabang (PAC) agar mendapat masukan dan pemetaan lapangan.
Dalam forum yang dihadiri pengurus PAC PDIP Kabupaten Kediri tersebut, Dhito kembali menegaskan motivasinya mengikuti pemilihan kepala daerah di Kediri. Putra Sekretaris Kabinet RI Pramono Anung ini mengaku tak memiliki kepentingan jabatan dan uang untuk memperkaya diri.
Dhito juga membeberkan beberapa langkah yang akan diambil jika terpilih sebagai Bupati Kediri nanti. Mulai reformasi birokrasi, pertanian, kesehatan, pendidikan, hingga olah raga di Kabupaten Kediri yang dianggapnya mati suri.
Agenda reformasi birokrasi yang menjadi prioritas Dhito adalah membubarkan Tim Pertimbangan Percepatan Pembangunan (TP3) Kabupaten Kediri.
Di bidang pendidikan Dhito menjanjikan kenaikan insentif guru honorer yang selama ini berkisar antara Rp 100 – 200 ribu per bulan. Dia sudah berdiskusi dengan legislatif soal ini, dan dimungkinkan dilakukan peningkatan gaji guru honorer dari APBD.
Reformasi di bidang pertanian akan dilakukan dengan memutus ketergantungan petani atas subsidi pupuk. Caranya, para petani akan diajarkan bagaimana memproduksi pupuk organik secara bertahap. Teknik ini sudah dia pelajari bersama tim ahli pertanian dari Trenggalek yang diberi nama ITO (Inovasi Tani Organik).
Dhito juga akan meningkatkan jaminan kesehatan daerah (Jamkesda) untuk mengcover masyarakat yang tak memiliki BPJS kesehatan. “Ini sangat mungkin mengingat SILPA (sisa lebih penggunaan anggaran) yang cukup besar Rp 524 milyar,” kata Dhito.
Program terakhir yang akan dijalankan jika terpilih menjadi Bupati Kediri adalah membangun stadion olah raga bertaraf internasional. Ada dua skema yang direncanakan Dhito, pertama merenovasi Stadion Candabhirawa di Kecamatan Pare. Kedua membangun stadion baru di wilayah Totok Kerot yang memiliki lahan luas dan lebih dekat dengan Simpang Lima Gumul.
“Saya juga akan mengubah pola komunikasi dengan masyarakat dan lurah, dengan membuka pendopo 24 jam. Di sana ada juga Jumat ngopi, ngobrol persoalan dan solusi,” janji Dhito.
Terpisah, Plt. Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Kediri Budi Sulistyono mengakui jika masih ada pihak yang meragukan kapasitas Dhito dan Maria Ulfa sebagai calon bupati dan wakil bupati. Namun hal itu tak akan mempengaruhi kemenangan pasangan tersebut dalam pilkada nanti. “Mereka kan belum melihat kolaborasi mas Dhito dan Maria. Nanti pasti bergabung,” katanya. (WP/HTW)
Comments 1