KEDIRI – Aksi unjuk rasa mahasiswa menolak RUU Cipta Kerja di Kota Kediri diwarnai kericuhan. Masa sempat menjebol gerbang bagian selatan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Kediri.
Berdasarkan pantauan Bacaini.id, kericuhan terjadi lantaran mahasiswa merasa tidak ditemui oleh seluruh anggota DPRD Kota Kediri. Ditengah orasi, masa yang geram akhirnya melakukan aksi saling dorong dengan polisi.
Aksi dorong pertama berhasil diredam petugas. Dalam kejadian tersebut aparat yang berjaga tidak melakukan perlawanan.
Setelahnya, masa tetap melakukan orasi dengan membakar ban bekas di gerbang selatan gedung dewan.
30 menit berselang, masa kembali geram lantaran belum juga ditemui oleh seluruh anggota dewan, akhirnya, aksi saling dorong kembali terjadi. Tak hanya saling dorong, masa juga melakukan pelemparan menyasar gedung dewan yang mengakibatkan 3 buah kaca gedung pecah.
Petugas hanya bertahan dan bersikap humanis sambil memukul mundur massa. Tidak terjadi aksi saling pukul. Sementara aksi lempar bantu berlangsung sekitar 10 menit.
Akhirnya setelah kericuhan bisa diredam, Kapolres setempat berdiskusi bersama anggota dewan dan mahasiswa. Dari situ disepakati masa membubarkan diri dari lokasi demo.
Dalam ricuh kali ini satu orang diamankan petugas lantaran diduga melakukan provokasi, dan melakukan pelemparan kearah petugas.
“Tadi ada sedikit aksi rusuh dari warga, setelah di cek ternyata merupakan warga di luar kota kediri. Pelaku pelemparan akhirnya kita tangkap,” jelas Kapolres Kediri, AKBP Miko Indrayana.
Untuk selanjut, satu orang yang diamankan tersebut saat ini masih diamakan pihak kepolisian untuk dimintai keterangan.
“Kita lalukan pengamanan dan pemeriksaan apakah ada unsur pidana untuk yang dilakukan orang tersebut,” pungkasnya.(MU)