Bacaini.id, TULUNGAGUNG – Masyarakat Tulungagung harus mewaspadai akan terjadinya bencana hidrometeorologi. Diperkirakan kondisi ini masih akan berlangsung hingga awal bulan Februari 2022 mendatang.
Pernyataan tersebut berdasarkan adanya surat edaran dari BMKG. Selain itu disebutkan pula jika beberapa kecamatan di Tulungagung masuk dalam peta rawan terjadinya bencana hidrometeorologi.
“Saat ini peta bencana sudah mengalami perubahan. Maka dari itu kami akan selalu update perkembangan cuaca dari BMKG,” ujar Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Tulungagung, Dedi Eka Purnama, Selasa, 18 Januari 2022.
Menurutnya, ada sekitar delapan kecamatan di Tulungagung yang masuk dalam peta rawan bencana hidrometeorologi. Diantaranya adalah Kecamatan Sendang, Pagerwojo, Karangrejo, Kedungwaru, Tulungagung, Pakel, Campurdarat dan Bandung.
“Berdasarkan perkiraan cuaca, potensi hujan lebat disertai angin kencang memang hanya terjadi di beberapa wilayah di Tulungagung,” ujarnya.
Dedi menjelaskan, bencana hidrometeorologi terjadi akibat perubahan iklim dan kerusakan lingkungan sehingga menyebabkan bencana alam seperti banjir, tanah longsor hingga angin puting beliung.
“Akibat hidrometeorologi, beberapa wilayah di Tulungagung itu lebih rawan terjadi tanah longsor dan angin puting beliung,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Dedi mengungkapkan adanya surat edaran dari BMKG tersebut bisa menjadi acuan dan antisipasi. Artinya agar masyarakat selalu siap siaga dan waspada tanpa menimbulkan kekhawatiran dan kepanikan berlebih.
“Diharapkan kepada masyarakat, terutama yang tinggal di wilayah yang termasuk dalam peta rawan bencana untuk lebih berhati-hati dan waspada. Terlebih saat terjadi hujan lebat disertai angin kencang,” tandasnya.
Penulis: Setiawan
Editor: Novira