Bacaini.ID, KEDIRI – Stres akibat banyak pikiran bisa membuat rambut cepat beruban ternyata bukan mitos. Ini adalah fakta ilmiah yang telah dibuktikan oleh Columbia Universitas pada tahun 2021.
Namun yang mengejutkan para peneliti, rambut beruban akibat stres dapat dikembalikan menjadi seperti sedia kala saat stres hilang.
Studi yang dilakukan Martin Picard PhD tidak hanya sekedar mengonfirmasi spekulasi lama mengenai efek stres pada rambut.
Namun juga memahami mekanisme yang memungkinkan uban ‘tua’ kembali ke keadaan pigmentasi ‘muda’.
Ini sekaligus memberi petunjuk baru tentang penuaan manusia secara umum dan bagaimana hal itu dipengaruhi oleh stres.
Baca Juga:
- Watak Pengguna Medsos yang Jarang Posting dan Ganti Foto Profil
- Orang Indonesia Terpendek di Dunia, Ini Fashion Agar Tampak Tinggi
- Berdebat dengan Orang Bodoh itu Capek Sekaligus Menyenangkan
Data yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bukti bahwa penuaan manusia bukanlah proses biologis yang linear dan tetap, namun bisa jadi terhenti atau bahkan berbalik sementara.
Pada orang-orang dengan kondisi tertentu, penuaan bisa saja terhenti atau bahkan berbalik, menjadi terlihat lebih muda.
Rambut Sebagai Indikator Penuaan
Menurut Picard, rambut menyimpan informasi tentang sejarah biologis pemiliknya, sama seperti lingkaran-lingkaran dalam batang pohon yang bisa mengindikasikan usia tumbuhan.
Ketika rambut masih berada di bawah kulit sebagai folikel, mereka rentan terhadap pengaruh hormon stres dan hal-hal lain yang terjadi dalam pikiran dan tubuh kita.
Setelah rambut tumbuh dari kulit kepala, mereka mengeras dan mengkristalkan paparan ini secara permanen menjadi bentuk yang stabil.
Sudah menjadi asumsi umum bahwa stres psikologis dapat mempercepat munculnya uban, namun para ilmuwan terus mencari alasan ilmiah mengenai hal ini.
Hubungan antara stres dengan pigmentasi rambut sebelumnya belum sampai pada tingkat penelitian folikel rambut karena kurangnya metode yang tepat.
Mitokondria, Biangnya Rambut Jadi Beruban
Untuk lebih memahami bagaimana stres menyebabkan uban, para peneliti mengukur kadar ribuan protein pada rambut dan bagaimana kadar protein berubah.
Penelitian menunjukkan, perubahan terjadi pada 300 protein saat warna rambut berubah. Dan stres memengaruhi mitokondria yang membuat rambut kemudian menjadi memudar warnanya.
Mitokondria merupakan pusat kekuatan sel namun ternyata bukan hanya itu perannya. Mitokondria digambarkan sebagai antena kecil di dalam sel yang merespon berbagai sinyal, termasuk stres psikologis.
Data yang diperoleh dari penelitian Picard menunjukkan bahwa uban dapat pulih kembali pada manusia. Terutama bagi orang yang belum mencapai ambang batas penuaan atau pada orang yang masih muda.
Mereka masih memiliki kesempatan untuk memulihkan pigmen rambut dengan mengurangi stres.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif





