Bacaini.ID, BLITAR – Dalang atau otak aksi kerusuhan massa di Mapolres Blitar Kota pada 30-31 Agustus 2025 masih gelap.
Termasuk siapa yang menjadi donatur di belakang aksi kerusuhan dengan 36 orang tersangka itu belum terungkap.
Kapolres Blitar Kota AKBP Titus Yudho Uly mengatakan masih mendalami dalang aksi kerusuhan yang mengakibatkan 21 orang polisi terluka.
Aksi kerusuhan pada 30-31 Agustus 2025 diketahui juga mengakibatkan kantor DPRD Kabupaten Blitar dibakar dan dijarah massa.
“Sampai saat ini masih didalami, dilakukan penelusuran,” ujar Kapolres Titus Yudho Uly kepada wartawan Rabu (10/9/2025).
Baca Juga: Kerusuhan di Blitar: Polisi Tetapkan 10 Tersangka dan Ungkap Ladang Ganja
Massa aksi kerusuhan di Mapolres Blitar Kota digerakan seruan ajakan demo melalui platform media sosial. Pergerakan massa dikoordinasi melalui live TikTok.
Juga selebaran dan grup WA atau WA Grup (WAG) yang kata Kapolres Titus jumlahnya banyak.
Mayoritas massa berusia belasan tahun. Sebagian besar dalam keadaan mabuk minuman keras (miras) dan beberapa di antaranya mengonsumsi narkoba.
“Narasinya ajakan demo mencari keadilan. Tapi seperti saya sampaikan ini bukan demo, tapi penyerangan,” ungkap Kapolres Titus.
Senapan angin dan bom ikan
Dalam aksi kerusuhan di mapolres Blitar Kota, salah seorang pelaku diketahui membawa sepucuk senapan angin kaliber 4,5 mm serta 4 butir bom ikan atau bondet.
Saat aksi kerusuhan, senapan ditembakkan 4 kali ke arah petugas. Satu tembakan berhasil mengenai petugas hingga mengakibatkan luka pada bahu kiri.
Sedangkan dari 4 butir bom ikan 1 di antaranya sempat diuji coba di jalan Syodanco Soeprijadi. Bom ikan berisi batu itu meledak.
Baca Juga: Tersangka Kerusuhan di Blitar Mayoritas Anak: Ini Darurat Pendidikan
Menurut Kapolres Titus, seorang petugas yang mengalami luka tembak senapan angin langsung divisum. “Lukanya seperti melepuh,” terangnya.
Sementara bom ikan diketahui hasil racikan sendiri. Pelaku merupakan warga Kecamatan Sukorejo Kota Blitar dengan latar belakang kerja serabutan.
Ia mengaku belajar meracik bondet atau bom ikan melalui media sosial. Bom ikan yang dibuat, kata Kapolres Titus memang dipersiapkan untuk aksi 31 Agustus 2025.
“Memang sudah prepare (dipersiapkan) untuk aksi 31 Agustus 2025,” jelasnya.
Baca Juga: Huru-hara Aksi Massa di Blitar Ambyar Dilawan Warga
Lebih jauh Kapolres Titus menjelaskan massa aksi kerusuhan berasal dari berbagai kelompok. Beberapa di antara peserta aksi terungkap dari luar kota.
Yakni, Kediri, Tuban, Grobogan dan Yogyakarta. Saat ini penyidik masih merangkai dan mengurai satu-satu untuk mengungkap siapa di belakangnya.
Dalam pengungkapan ini, kata Kapolres Titus pihaknya diback up Mabes Polri dan Polda Jawa Timur. “Ini masih kita urai satu-satu,” pungkasnya.
Seperti diketahui, dari 36 orang yang telah ditetapkan tersangka dalam aksi kerusuhan di Mapolres Blitar Kota, 20 di antaranya berusia anak-anak.
Penulis: Solichan Arif