• Login
  • Register
Bacaini.id
Saturday, September 6, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Dalam Pelarian DN Aidit Menulis Surat di Blitar

ditulis oleh Editor
06/09/2025
Durasi baca: 3 menit
548 6
0
DN Aidit dalam pelariannya menulis surat di Blitar

Ketua CC PKI DN Aidit dalam pelariannya menulis surat di Blitar (foto/ist)

Bacaini.ID, BLITAR – Pada tanggal 6 Oktober 1965, Ketua Comite Central (CC) Partai Komunis Indonesia (PKI) DN Aidit berada di Blitar Jawa Timur.

Dipa Nusantara Aidit urung ke Bali. Ia melihat situasi yang tidak kondusif. Niatnya melanjutkan perjalanan ke Bali dibatalkan.

Dari Surabaya kembali ke Blitar yang merupakan salah satu kantong suara terbesar PKI di Jawa Timur. Bupati Blitar Sumarsono adalah kader PKI.

Di Blitar Jawa Timur, Aidit memutuskan menulis sepucuk surat untuk dikirimkan kepada Presiden Soekarno di Jakarta.

Di suratnya ia cerita garis besar peristiwa 30 September 1965. Tentang Tjakrabirawa yang menjemputnya. Tentang penangkapan anggota Dewan Jenderal.

Pada 1 Oktober 1965 Aidit melaporkan pergi ke Yogyakarta dengan pesawat yang sudah disiapkan Pangau (Panglima Angkatan Udara).

Pada 2 Oktober 1965 ia menuju Semarang untuk memberi instruksi kepada Comitte PKI Jawa Tengah.

Juga meminta Wakil Gubernur Jawa Tengah Sujono Atmo agar pemerintahan berjalan seperti biasa. Wagub Jateng Sujono merupakan kader PKI.

Kemudian bersama Lukman (pimpinan CC PKI), Aidit menuju Solo untuk bertemu Wali Kota Utomo Ramlan yang juga kader.

Aidit dalam suratnya melapor kepada Bung Karno berusaha mencegah pertempuran di antara pasukan Kodam Diponegoro Jawa Tengah.

“Mencegah bunuh-bunuhan sebagai akibat provokasi golongan komunistophobi dan Nasakomphobi,” tulisnya dalam buku Matinya Aidit Marsekal Lubang Buaya (1967).

Baca Juga: PKI Tumbuh Besar di Jawa Timur Bukan Karena Faktor Bung Karno

Aidit juga menyampaikan ingin menghadiri sidang Paripurna namun gagal karena pesawat AURI yang bisa membawanya ke Jakarta rusak.

Ia juga mengungkapkan pandangannya tentang peristiwa 30 September 1965. Aidit berpendapat G30S bukan kontrarevolusi.

Juga bukan gerakan yang ditujukan kepada Bung Karno. Ia menyebut gerakan 30 September 1965 adalah akibat salah urus dalam angkatan darat.

Aidit mengusulkan penyelesaian masalah Dewan Jenderal dan G30S sepenuhnya berada di tangan Presiden Soekarno.

Ia menyebut Bung Karno Paduka Yang Mulia, Panglima Tertinggi sekaligus Pemimpin Besar Revolusi.

Ia juga mengusulkan Bung Karno menghentikan pernyataan yang bersifat mengutuk Dewan Jenderal maupun G3OS. Juga melarang tuduh menuduh dan salah menyalahkan.

Mengusulkan semua alat revolusi terutama ABRI (sekarang TNI), orpol, ormas, koran, radio supaya bekerja seperti biasa kembali.

Juga mengusulkan masalah keamanan diserahkan kepada AKRI dengan dibantu oleh Front Nasional.

Surat DN Aidit untuk Bung Karno yang ditulis pada 6 Oktober 1965 di Blitar Jawa Timur ditutup dengan kata Wasalam dan Senantiasa.   

Pelarian DN Aidit berakhir. Pentolan PKI yang dikenal dengan ucapanya “Tiada Malam Tanpa Pagi” itu ditangkap Brigif 4 Kostrad pada 22 November 1965 di Solo.

Pasukan Brigif Kostrad di bawah komando Kolonel Yasir Hadibroto kemudian membawanya ke markas Boyolali. Di dekat sebuah sumur tua, DN Aidit dieksekusi.

Sebelum peluru militer menerjang tubuhnya, Aidit sempat meminta waktu untuk berpidato. Pekik teriakan “Hidup PKI” mengakhiri hidupnya.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: aiditAidit di BlitarAidit sembunyi di BlitarblitarDN Aiditpelarian DN AiditPKI
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

DN Aidit dalam pelariannya menulis surat di Blitar

Dalam Pelarian DN Aidit Menulis Surat di Blitar

Data BPS menyebut mayoritas warga Indonesia bekerja di industri primer

BPS Sebut Mayoritas Warga Indonesia Bekerja di Industri Primer

Grassroot PDIP Blitar menginginkan Bupati Rijanto diganti dari Ketua DPC

Suara Grassroot PDIP Blitar Ingin Bupati Rijanto Diganti

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2903 shares
    Share 1161 Tweet 726
  • Suara Grassroot PDIP Blitar Ingin Bupati Rijanto Diganti

    610 shares
    Share 244 Tweet 153
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15535 shares
    Share 6214 Tweet 3884
  • Siapa Admin WAG Info Demo Blitar yang Diburu Polisi?

    581 shares
    Share 232 Tweet 145
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16614 shares
    Share 6646 Tweet 4154

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist