• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, September 17, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Cerita Soeharto Saat Diminta Berhenti Nyapres

ditulis oleh Editor
30/07/2025
Durasi baca: 3 menit
515 33
2
Soeharto baru tahu proklamasi kemerdekaan pada akhir Agustus 1945

Soeharto terlambat mengetahui proklamasi kemederkaan Indonesia (foto/ist)

Bacaini.ID, BLITAR – Pertemuan kecil jelang Pemilihan Umum 1988 itu berlangsung di Jalan Cendana Jakarta Pusat.

Benny Moerdani, Sudharmono, serta Yoga Sugomo, kepala badan koordinasi intelijen negara (Bakin), berada dalam satu ruangan dengan Presiden Soeharto.

Umur Soeharto sudah 67 tahun. Sudah 22 tahun jadi penguasa tertinggi rezim Orde Baru. Ditakuti sekaligus disegani lawan maupun kawan politik.

Jenderal Yoga Sugomo tidak ingin Soeharto kembali nyapres di Pemilu 1988. Ia khawatir Soeharto akan jenuh dan lelah.

Ia menyatakan siap mendukung dan mengamankan siapapun kader yang ditunjuk sebagai pengganti Soeharto.

Suasana sontak tegang. Pernyataan Yoga langsung disanggah. Jenderal Soeharto harus maju kembali dalam Pemilu 1988. Di ruangan itu Soeharto mengunci mulut.

“Sementara Pak Harto (Soeharto) terlihat lebih banyak diam dan tidak mengambil sikap,” demikian dikutip dari buku Jenderal Yoga Loyalis di Balik Layar (2018).

Jenderal Yoga dan Soeharto memiliki hubungan yang dekat. Bukan sekedar bawahan dengan atasan atau teman sejawat.

Bagi Soeharto, Jenderal Yoga Sugomo adalah seorang sahabat sejati, bahkan sudah seperti saudara, sedulur sinorowedi.

Sama hubungannya dengan Ali Moertopo. Yoga melihat Soeharto telah melewati periode kekuasaan 1983-1988 dengan baik.

Yoga menilai periode 1983-1988 merupakan puncak keemasan kekuasaan Presiden Soeharto.

“Sesudah itu dikhawatirkan akan melemah,” demikian dikutip dari buku Jenderal Yoga Loyalis di Balik Layar.

Di ruangan itu Yoga menyampaikan sejumlah alasan Soeharto waktunya lengser meletakkan kekuasaan dengan baik-baik. Tidak perlu nyapres lagi.

Hasil analisa intelijen, sumber dan jaringan informasi Soeharto semakin menyempit. Pada sisi lain bisnis keluarga dan anak-anak Soeharto makin besar.

Rawan jadi sasaran tembak lawan-lawan politik. Yoga ingin melihat Soeharto menikmati masa tua dengan baik.

Situasi tegang, diwarnai pro kontra itu disaksikan Ibu Tien Soeharto yang kebetulan melintasi ruang pertemuan.

Ibu Tien Soeharto diam-diam mengamati dan memberi isyarat yang cenderung mendukung pikiran Jenderal Yoga.

Sementara Sudharmono dan Benny Moerdani tetap kukuh menyanggah pendapat Yoga. Soeharto pada akhirnya juga menolak usulan Jenderal Yoga.

Pada Pemilu 1988 Soeharto kembali mencalonkan diri sebagai Presiden RI dan kembali terpilih. Sudharmono dilantik sebagai wakil presiden.

Sejak itu hubungan Yoga dengan Soeharto dan Benny Moerdani berubah dingin. Jabatan Yoga sebagai Kepala Bakin tetap dipertahankan.

Pada Juni 1989 Jenderal Yoga menyatakan mundur dan memilih pensiun. Pada 21 Mei 1998 atau 10 tahun kemudian, yang dikhawatirkan Jenderal Yoga terbukti.

Soeharto dipaksa lengser dan berakhirlah kekuasaan Orde Baru.

Penulis: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: bacaini.idcerita soehartonyaprespemiluPresiden Soehartosoeharto
Advertisement Banner

Comments 2

  1. Pingback: Bantuan Beras AS Pulihkan Hubungan Diplomatik Indonesia - Bacaini.id
  2. Pingback: Akhir Agustus Soeharto Baru Tahu Indonesia telah Merdeka - Bacaini.id

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Stigma negatif India

Kenapa India Mendapat Stigma Negatif Warga Dunia?

Perburuan ikan tuna dan hiu

Perburuan Tuna dan Hiu Jadi Kebiasaan Nenek Moyang Bangsa Asia Tenggara

Pabrik rokok baru di Trenggalek

4 Pabrik Rokok Baru Siap Berdiri di Trenggalek

  • Bupati Blitar merayakan puncak hari jadi yang dibayangi isu gratifikasi

    Isu Gratifikasi Membayangi Puncak Hari Jadi Blitar

    2911 shares
    Share 1164 Tweet 728
  • Bisnis Kandang Ternak Ayam di Blitar Disorot DPRD, Siapa Bekingnya?

    1170 shares
    Share 468 Tweet 293
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15546 shares
    Share 6218 Tweet 3887
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16618 shares
    Share 6647 Tweet 4155
  • Tak Ada Gejolak Warga NU Bela Gus Yaqut di Korupsi Kuota Haji

    577 shares
    Share 231 Tweet 144

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist