Bacaini.id, BATU – Dinas Kehutanan dan Universitas Surabaya melakukan pemulihan kondisi hulu Sungai Brantas di Kota Batu. Upaya ini untuk mencegah terulangnya kembali banjir bandang yang menelan 7 korban meninggal.
Pemulihan hulu Sungai Brantas dilakukan melalui reboisasi untuk mengembalikan resapan air. Sedikitnya 56.000 bibit pohon ditanam di tujuh titik daerah penyangga, salah satunya Taman Hutan Raya Raden Soerjo.
Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Timur Jumadi mengatakan reboisasi tidak hanya dilakukan di Kota Batu, tetapi juga kawasan penyangga seperti Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Pasuruan, dan Magetan. “Kita berharap penanaman ini akan mengembalikan fungsi lahan hutan sebagai sumber daya hayati, serta menjaga kelangsungan ekosistem,” kata Jumadi, Kamis, 25 November 2021.
Meski dilakukan setelah bencana banjir terjadi, Jumadi percaya manfaat penanaman ini bisa dirasakan dalam jangka panjang. Sekaligus mengembalikan kawasan hutan yang sempat terbakar tahun 2019 lalu.
Sebelumnya reboisasi juga dilakukan Divif 2 Kostrad. Total ada 12 ribu bibit pohon yang ditanam di Gunung Pucung, Pusung Lading dan Bukit Jengkoang sejak dua hari lalu.
Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengaku turut terbantu dengan banyaknya pihak yang ikut tergerak dalam kelestarian hutan di wilayahnya. “Kami mengucapkan banyak terima kasih. Saya sangat apresiasi dengan kepedulian banyak dalam melestarikan hutan,” ucapnya.
Sementara itu Rektor Unesa Prof Nurhasan punya berjanji untuk tidak sekedar menanam, namun juga melakukan perawatan.
“Unesa sebagai perguruan tinggi harus tahu situasi. Jangan sampai terjadi bencana dulu lalu bergerak. Kami akan berupaya terus mengedukasi terkait lingkungan baik kepada pemerintah, universitas dan masyarakat,” pungkasnya.
Penulis: A. Ulul
Editor: Afnan S.
Tonton video: