Bacaini.id, KEDIRI – Di tengah maraknya kasus judi online (judol) dan pinjaman online (pinjol), Readers hendaknya mewaspadai bahayanya ceroboh mengatur keuangan.
Apalagi jika penghasilan kita pas-pasan. Sebaiknya kebutuhan atau gaya hidup menyesuaikan dengan penghasilan agar tidak timbul masalah keuangan di kemudian hari.
Alih-alih berhutang, ada baiknya Readers membiasakan diri menabung sebelum membeli sesuatu. Apalagi untuk kebutuhan yang bersifat tersier.
Lalu bagaimana cara mengatur keuangan agar tidak terjebak dalam pinjaman online? Berikut beberapa cara yang bisa Readers terapkan dalam mengalokasikan gaji bulanan sesuai besaran UMK:
Formula 45-25-20-10
Formula pembagian gaji ini adalah :
• 45% untuk kebutuhan sehari-hari
• 25% tabungan
• 20% untuk bayar cicilan/hutang
• 10% dana darurat
Jadi misal gaji Readers Rp 3 juta, yang perlu dipakai untuk kebutuhan sehari-hari adalah Rp 1.350.000 dan untuk tabungan Rp 750.000. Sementara dana yang disiapkan untuk bayar hutang adalah Rp 600.000 dan dana darurat Rp 300.000.
Pada dasarnya prosentase tiap pos pengeluaran bisa fleksibel sesuai kondisi dan kebutuhan. Misalnya masih menanggung cicilan kendaraan atau rumah, Readers bisa mengurangi prosentase pos pengeluaran lain hingga pos bayar cicilan terpenuhi jumlahnya.
Formula 80-20
Ini merupakan metode pembagian gaji yang sangat simple. 80% gaji untuk kebutuhan hidup dan 20% untuk tabungan atau investasi.
Jadi jika gaji Readers Rp 3 juta, alokasinya adalah Rp 2.400.000 untuk kebutuhan hidup selama satu bulan dan Rp 600.000 untuk tabungan.
Formula ini cocok diterapkan untuk orang-orang yang tidak mau ribet membagi pos pengeluaran. Namun bagaimanapun dibutuhkan komitmen dan disiplin dalam mengolah keuangan.
Metode Budget Jar
Metode ini membagi pos pengeluaran pendapatan dalam 6 jar/toples. Yang dimaksud toples ini hanya sebagai penggambaran saja ya Readers.
Untuk mengaplikasikan metode ini bisa meletakkan tiap pos pengeluaran dalam dompet tersendiri atau masukkan saja ke e-wallet. Selain lebih praktis juga terdapat pembagian pos keuangan.
6 pos pengeluaran dalam metode ini adalah :
• 55% untuk kebutuhan harian
• 10% investasi
• 10% hiburan
• 10% tabungan jangka panjang
• 10% untuk pendidikan
• 5% untuk amal atau hadiah
Readers, mengatur keuangan dengan terencana akan membantu kita dalam mencapai target yang kita inginkan. Dibutuhkan disiplin dalam pengalokasian dana penghasilan.
Apabila gaji dirasa masih kurang bisa memenuhi kebutuhan kita, maka Readers wajib berpikir untuk mencari tambahan penghasilan dengan berwirausaha. Yang terpenting, kumpulkan modal awal dari menabung dulu.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif