Bacaini.ID, JEMBER – Bupati Jember, Muhammad Fawait bakal menghidupkan kembali sektor kepariwisataan yang sempat jaya satu dekade lalu. Saat itu, Jember menjadi destinasi favorit pelancong dari berbagai kota besar hingga turis asing.
Keinginan tersebut diungkapkan Fawait ketika mengikuti kegiatan Bupati Ngantor di Desa dan Kelurahan (Bunga Desaku) yang berlangsung di wilayah Kecamatan Panti. Acara tersebut menampilkan pertunjukan seni budaya serta upacara simbolis penyatuan tujuh mata air di kawasan lereng Argopuro.
Menurut pria yang kerap dipanggil Gus Fawait ini, Jember pantas dijuluki Indonesia mini karena kekayaan keragaman etnis dan kelompoknya.
“Secara historis, Jember pernah menjadi pusat karesidenan. Ini adalah upaya kami untuk merebut kembali masa keemasan tersebut, terutama dari sisi kepariwisataan,” tuturnya, Senin (27/10/2025).
Salah satu lokasi yang tengah dipromosikan adalah Kampung Durian. Tempat ini dianggap berpotensi menjadi rujukan wisata baik bagi warga Jember maupun pengunjung dari luar. Pemerintah daerah berjanji menyiapkan prasarana penunjang seperti akses jalan dan berbagai fasilitas lain.
Gus Fawait mengungkapkan bahwa kerja sama dengan Situbondo dan Bondowoso telah disepakati untuk saling mendukung potensi wisata masing-masing wilayah. Dengan populasi terbesar nomor tiga di Jawa Timur, Jember tidak cuma ingin berperan sebagai pasar, melainkan juga sebagai tujuan wisata andalan.
“Wisata di daerah terpencil, di kaki gunung, mampu menggerakkan ekonomi dan menekan angka kemiskinan. Semoga ke depan lebih banyak daerah yang mau bekerja sama dengan kami,” jelasnya.
Gus Fawait juga berjanji akan segera mengumumkan jadwal operasional penerbangan Jember-Jakarta dan rute lainnya untuk mempermudah akses wisatawan.
Pihaknya berencana mengadakan pertemuan dengan seluruh pegawai pemerintah daerah, PNS, P3K, hingga kalangan media massa pada Desember atau Januari mendatang untuk bersama-sama mempromosikan Kabupaten Jember.
“Politik masih lama urusannya. Sekarang kita harus bersatu, tidak ada yang nomor satu atau nomor dua. Kita bersama-sama mengangkat Kabupaten Jember menuju Jember Baru, Jember Maju sebagai motor pertumbuhan ekonomi di Tapal Kuda,” tandasnya.
Program Bunga Desaku sendiri akan digelar rutin setiap bulan dengan berpindah-pindah ke berbagai desa. Program ini tidak hanya menyasar pariwisata, tetapi juga mencakup kesehatan, pertanian, kesenian, hingga pengendalian inflasi.
Bahkan, rapat pengendalian inflasi bersama Bank Indonesia dan instansi vertikal lainnya diselenggarakan di tepi hutan, yang kemungkinan baru pertama kali terjadi di Indonesia.
Penulis : Mega





