Bayangkan diri Anda pada usia 90-an. Tubuh tetap bugar, pikiran jernih, dan tak satu pun penyakit kronis menempel. Kedengarannya seperti mimpi, bukan? Tapi itulah kenyataan yang mungkin—bukan karena keberuntungan genetik, melainkan karena gaya hidup yang dipilih setiap hari.
Itulah temuan paling mengejutkan dari Dr. Eric Topol, seorang dokter jantung sekaligus peneliti kesehatan asal Amerika Serikat. Dalam bukunya yang baru, Super Agers: An Evidence-Based Approach to Longevity (2024), Topol memaparkan hasil penelitian terhadap lebih dari 1.400 lansia sehat berusia di atas 80 tahun. Mereka terbebas dari penyakit jantung, kanker, dan gangguan otak seperti Alzheimer.
Apa rahasia mereka?
“Bukan gen. Tapi kebiasaan hidup yang konsisten,” tegas Topol.
Dari Ruang Praktek ke Jalur Hiking
Selama bertahun-tahun, Topol hanya mengandalkan latihan aerobik. Wajar saja, ia memang ahli jantung. Namun setelah melihat data dan pengalaman para lansia super sehat, ia menyadari: kebugaran sejati membutuhkan lebih dari sekadar lari pagi.
Kini, ia menambahkan latihan kekuatan dan keseimbangan ke dalam rutinitasnya. Jalan kaki cepat, resistance band, hingga berdiri dengan satu kaki menjadi bagian dari kesehariannya.
“Saya merasa lebih kuat di usia sekarang dibanding saat muda,” ungkapnya.
Tidur: Investasi Kesehatan yang Sering Diremehkan
Tidur bukan cuma soal jam. Topol menekankan pentingnya ritme tidur yang konsisten dan berkualitas. Ia kini mengatur waktu makan malam lebih awal, membatasi asupan cairan menjelang tidur, dan berusaha tidur di waktu yang sama setiap malam.
“Sistem glimfatik di otak membersihkan limbah saat kita tidur. Jika terganggu, otak tak bisa pulih dengan baik,” jelasnya.
Makan Bersih, Bukan Fanatik
Empat dekade tanpa daging merah, Topol beralih ke ikan, sayuran, dan protein nabati. Ia tidak mengikuti pola diet ekstrem, melainkan menekankan pentingnya menghindari makanan ultra-olahan yang disebutnya sebagai “makanan alien”—karena terlalu asing bagi tubuh manusia.
“Tidak harus sempurna. Tapi kebiasaan kecil yang sehat lebih baik dari pola makan yang ekstrem tapi tak berkelanjutan.”
Alam dan Batasan: Kunci Keseimbangan Hidup
Topol juga menolak ketergantungan pada suplemen tanpa indikasi medis. Ia hanya mengonsumsi vitamin D atau B12 jika memang dibutuhkan. Alkohol pun dibatasi, tak lebih dari tujuh gelas per minggu.
Namun satu resep kesehatan mental favoritnya justru tak bisa dibeli di apotek: beraktivitas di alam terbuka.
“Hiking, duduk di taman, atau sekadar berjalan di bawah pohon bisa meredam stres secara alami,” katanya.
Jadi…. Umur Panjang Itu Pilihan, Bukan Takdir
Eric Topol membuktikan bahwa umur panjang tak selalu berkaitan dengan DNA atau warisan keluarga. Sebaliknya, itu adalah hasil dari keputusan kecil yang kita ambil setiap hari—dari waktu tidur, isi piring makan, hingga seberapa sering kita keluar rumah dan menyatu dengan alam.
Mulailah dari yang sederhana. Jalan kaki. Tidur teratur. Kurangi makanan olahan. Temukan ketenangan di alam. Hidup sehat itu tidak mahal, hanya butuh niat dan kebiasaan.
Referensi:
Topol, E. (2024). Super Agers: An Evidence-Based Approach to Longevity. New York: Basic Books.
Penulis: Danny Wibisono
Editor: Hari Tri Wasono