• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, June 1, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Bukan Gen yang Membuat Panjang Umur: Transformasi Sehat ala Dr. Eric Topol

ditulis oleh Danny Wibisono
31/05/2025
Durasi baca: 3 menit
507 21
0
Lima Pilar Gaya Hidup Panjang Umur

Lima Pilar Gaya Hidup Panjang Umur ala Dr Eric Topol

Bayangkan diri Anda pada usia 90-an. Tubuh tetap bugar, pikiran jernih, dan tak satu pun penyakit kronis menempel. Kedengarannya seperti mimpi, bukan? Tapi itulah kenyataan yang mungkin—bukan karena keberuntungan genetik, melainkan karena gaya hidup yang dipilih setiap hari.

Itulah temuan paling mengejutkan dari Dr. Eric Topol, seorang dokter jantung sekaligus peneliti kesehatan asal Amerika Serikat. Dalam bukunya yang baru, Super Agers: An Evidence-Based Approach to Longevity (2024), Topol memaparkan hasil penelitian terhadap lebih dari 1.400 lansia sehat berusia di atas 80 tahun. Mereka terbebas dari penyakit jantung, kanker, dan gangguan otak seperti Alzheimer.

Apa rahasia mereka?

“Bukan gen. Tapi kebiasaan hidup yang konsisten,” tegas Topol.


Dari Ruang Praktek ke Jalur Hiking

Selama bertahun-tahun, Topol hanya mengandalkan latihan aerobik. Wajar saja, ia memang ahli jantung. Namun setelah melihat data dan pengalaman para lansia super sehat, ia menyadari: kebugaran sejati membutuhkan lebih dari sekadar lari pagi.

Kini, ia menambahkan latihan kekuatan dan keseimbangan ke dalam rutinitasnya. Jalan kaki cepat, resistance band, hingga berdiri dengan satu kaki menjadi bagian dari kesehariannya.

“Saya merasa lebih kuat di usia sekarang dibanding saat muda,” ungkapnya.


Tidur: Investasi Kesehatan yang Sering Diremehkan

Tidur bukan cuma soal jam. Topol menekankan pentingnya ritme tidur yang konsisten dan berkualitas. Ia kini mengatur waktu makan malam lebih awal, membatasi asupan cairan menjelang tidur, dan berusaha tidur di waktu yang sama setiap malam.

“Sistem glimfatik di otak membersihkan limbah saat kita tidur. Jika terganggu, otak tak bisa pulih dengan baik,” jelasnya.


Makan Bersih, Bukan Fanatik

Empat dekade tanpa daging merah, Topol beralih ke ikan, sayuran, dan protein nabati. Ia tidak mengikuti pola diet ekstrem, melainkan menekankan pentingnya menghindari makanan ultra-olahan yang disebutnya sebagai “makanan alien”—karena terlalu asing bagi tubuh manusia.

“Tidak harus sempurna. Tapi kebiasaan kecil yang sehat lebih baik dari pola makan yang ekstrem tapi tak berkelanjutan.”


Alam dan Batasan: Kunci Keseimbangan Hidup

Topol juga menolak ketergantungan pada suplemen tanpa indikasi medis. Ia hanya mengonsumsi vitamin D atau B12 jika memang dibutuhkan. Alkohol pun dibatasi, tak lebih dari tujuh gelas per minggu.

Namun satu resep kesehatan mental favoritnya justru tak bisa dibeli di apotek: beraktivitas di alam terbuka.

“Hiking, duduk di taman, atau sekadar berjalan di bawah pohon bisa meredam stres secara alami,” katanya.


Jadi…. Umur Panjang Itu Pilihan, Bukan Takdir

Eric Topol membuktikan bahwa umur panjang tak selalu berkaitan dengan DNA atau warisan keluarga. Sebaliknya, itu adalah hasil dari keputusan kecil yang kita ambil setiap hari—dari waktu tidur, isi piring makan, hingga seberapa sering kita keluar rumah dan menyatu dengan alam.

Mulailah dari yang sederhana. Jalan kaki. Tidur teratur. Kurangi makanan olahan. Temukan ketenangan di alam. Hidup sehat itu tidak mahal, hanya butuh niat dan kebiasaan.


Referensi:

Topol, E. (2024). Super Agers: An Evidence-Based Approach to Longevity. New York: Basic Books.

Penulis: Danny Wibisono
Editor: Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: eric topolgaya hiduppanjang umur
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Indonesia Negara Mayoritas Muslim dengan Gereja Terbanyak di Dunia

Indonesia Negara Mayoritas Muslim dengan Gereja Terbanyak di Dunia

73 Serangan Terhadap Pers Indonesia Selama 2024, Ini Pelakunya

73 Serangan Terhadap Pers Indonesia Selama 2024, Ini Pelakunya

Warga Tionghoa Gelar Tradisi Ceng Beng di Makam Gus Dur

Warga Tionghoa Gelar Tradisi Ceng Beng di Makam Gus Dur

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15297 shares
    Share 6119 Tweet 3824
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16574 shares
    Share 6630 Tweet 4144
  • Haji Furoda Jadi Pilihan Gus Iqdam Blitar, Biayanya Fantastis

    605 shares
    Share 242 Tweet 151
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10856 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Warna Bulu Kucing Ternyata Menunjukkan Wataknya

    4959 shares
    Share 1984 Tweet 1240

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist