• Login
  • Register
Bacaini.id
Tuesday, July 1, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Bibit Kawin Silang Tanaman Hias Keladi Diburu Kolektor

ditulis oleh Editor
17/02/2022
Durasi baca: 2 menit
559 6
0
Bibit Kawin Silang Tanaman Hias Keladi Diburu Kolektor

Budidaya tanaman hias keladi milik Sujarwo. Foto: Bacaini/Rahmansyah

Bacaini.id, KEDIRI – Seorang pecinta tanaman hias berhasil membudidayakan tanaman keladi yang indah dan langka. Bibit tanaman jenis baru bernilai jutaan rupiah ini bahkan sudah banyak diburu kolektor.

Memanfaatkan lahan sempit di lantai dua rumahnya, Sujarwo, warga Desa Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri membudidayakan tanaman hias jenis keladi. Berawal dari hobi, Sujarwo mulai membudidayakan tanaman hias jenis caladium atau keladi dengan teknik kawin silang sejak awal tahun 2018 lalu.

“Ide awalnya karena saya kurang puas dengan jenis keladi yang beredar di pasaran, hanya terbatas untuk jenis-jenis tertentu terbatas, jadi saya coba dengan kawin silang,” kata Sujarwo kepada Bacaini.id, Kamis, 17 Februari 2022.

Bapak dua anak ini mencoba menghasilkan tanaman hias keladi jenis baru dengan metode kawin silang. Usahanya tak sia-sia, beberapa tanaman keladi varian baru banyak dihasilkan dengan metode kawin silang yang digunakannya.

Sayangnya, dia tidak sempat memberi nama semua tanaman hias keladi jenis baru hasil budidayanya, karena keburu dibeli kolektor. Beberapa jenis tanaman keladi jenis baru miliknya diberi nama gumbolo geni, semar mesem, lembu kenongo dan garuda kencana.

“Untuk kawin silang keladi ini cukup mudah. Dua indukan keladi yang sudah memiliki tongkol bunga cukup dikawinkan dengan cara mengambil serbuk benang sari lalu dioleskan ke putik keladi lainya. Kemudian ditunggu sampai menjadi buah, selanjutnya biji buah yang sudah tua itu disemai,” terangnya.

Menurut Sujarwo, mulai proses mengawinkan hingga penyemaikan dibutuhkan waktu 2 bulan. Setelahnya, bibit keladi dipisah dalam pot kecil. Perawatannya pun simpel, cukup dengan menyiram tanaman secara rutin satu kali sehari dan pemupukan setiap seminggu sekali.

“Satu tongkol keladi saja bisa menghasilkan bermacam jenis. Tanaman ini lebih tepat ditempatkan di bawah paranet, agar tidak terpapar sinar matahari berlebihan,” ujarnya.

Pemilik Galeri Arjawari ini mengaku sebelumnya sempat memelihara tanaman lain seperti aglonema, bonsai dan juga puring. Merasa hasilnya tidak memuaskan, akhirnya dia beralih memelihara keladi dan ternyata lebih mudah dan hasilnya juga memuaskan.

Hingga saat ini, hasil semaian budidaya tanaman hias keladi miliknya sudah banyak diburu kolektor, mulai dari Pulau Jawa hingga Sumatra, Kalimantan dan Sulawesi. Untuk pemasaran memang lebih intens dilakukan secara online, namun tidak jarang pembeli langsung datang ke galeri.

Galeri Arjawari menjual bibit dan tanaman keladi remaja yang tergolong langka atau jarang ditemukan di pasaran seharga Rp 750 ribu sampai Rp 2 juta. Sedangkan untuk bibit dan tanaman keladi yang umum di pasaran, dijual dengan harga Rp 25 ribu hingga Rp 500 ribu.

“Untuk keladi jenis baru, saya biasa jual bibitnya. Kira-kira satu bulan 100 pohon bisa terjual, dari berbagai jenis dan ukuran mulai yang murah sampai yang mahal,” tandasnya.

Penulis: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Budidaya Tanaman Keladikabupaten kediriTanaman Hias Keladi
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Eropa Terpanggang: Ketika Matahari Tak Lagi Bersahabat

Eropa Terpanggang: Ketika Matahari Tak Lagi Bersahabat

Renggang dengan NU Kekuasaan Bung Karno Rungkad

Renggang dengan NU Kekuasaan Bung Karno Rungkad

Merusak Keindahan Kota, Vinanda Perintahkan Tiang Internet Dirobohkan

Merusak Keindahan Kota, Vinanda Perintahkan Tiang Internet Dirobohkan

  • Sound Horeg Haram, Ini Alasan Fatwa Ponpes Besuk Pasuruan

    Sound Horeg Haram, Ini Alasan Fatwa Ponpes Besuk Pasuruan

    668 shares
    Share 267 Tweet 167
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15366 shares
    Share 6146 Tweet 3842
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16587 shares
    Share 6635 Tweet 4147
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10860 shares
    Share 4344 Tweet 2715
  • Insiden Makan Siang Wapres Gibran di Blitar: Paspampres Halau 3 Mahasiswa

    1121 shares
    Share 448 Tweet 280

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist


Warning: array_sum() expects parameter 1 to be array, null given in /www/wwwroot/Bacaini/wp-content/plugins/jnews-social-share/class.jnews-social-background-process.php on line 112