Bacaini.id, BANYUWANGI – Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bergerak cepat mendamaikan kelompok Perguruan Setia Hati Terate (PSHT) dan Pagar Nusa. Dua perguruan silat ini terlibat perang terbuka hingga menyebabkan satu pendekar meninggal dunia.
Bentrok ini terjadi di Desa Sukorejo, Kecamatan Bangorejo, Banyuwangi, Kamis dini hari, 10 Maret 2022. Bentrok dipicu saling ejek di media sosial hingga menimbulkan perang terbuka.
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani bergerak cepat menemui perwakilan dua organisasi tersebut. “Atas nama Pemkab Banyuwangi saya mengajak seluruh warga tetap menjaga persatuan karena kita semua bersaudara,” kata Ipuk seperti ditulis banyuwangikab.go.id, Sabtu, 12 Maret 2022.
Ipuk juga telah bertemu kedua belah pihak untuk mendinginkan suasana. Pertemuan yang digelar di Polsek Bangorejo itu dihadiri pula Dandim 0825 Letkol Kav Eko Julianto Ramadhan, Danlanal Banyuwangi Letkol Laut(P) Ansori, Wakapolresta AKBP Didiek Harianto, Wabup Sugirah, dan perwakilan pengurus perguran silat.
Tak hanya mendengar penjelasan kedua kubu, Ipuk juga mendatangi lokasi bentrok di Desa Sukorejo. Di sana Ipuk meminta keterangan Kepala Desa Sukorejo dan warga.
Dia berharap masyarakat bisa menahan diri untuk tidak terprovokasi informasi di media sosial. “Karena itu kami minta semua pihak untuk tidak termakan isu-isu yang tidak benar. Kita berharap kejadian ini tidak terjadi lagi,” tambah Ipuk.
Wakapolres Banyuwangi AKBP Didiek Harianto mengatakan telah membentu tim gabungan keamanan Polri dibantu TNI untuk ditempatkan di lokasi. Bahkan satu peleton Brimob juga telah diluncurkan ke lokasi. Demikian juga personel TNI AD dan TNI AL. Aparat melakukan penyekatan-penyekatan di beberapa titik.
Selain itu polisi juga melakukan patroli siber di media sosial untuk mencegah provokasi. “Semua telah sepakat untuk melakukan konsolidasi ke dalam dan mendinginkan suasana. Mereka juga sepakat menyerahkan proses hukum pada kepolisian,” kata Didiek.
Penulis: HTW
Tonton video: