Bacaini.id, KEDIRI – Money Politic atau politik uang masih menjadi salah satu masalah yang kerap terjadi pada saat masa pemilu. Pengawasan dan edukasi perlu dilakukan secara masif, termasuk melibatkan peran media.
Ketua Bawaslu Kota Kediri Yudi Agung Nugroho mengatakan, dinamika politik saat ini semakin beragam. Sehingga peran media sangat penting untuk membantu menjaga integritas dan transparansi selama proses pemilu.
“Kami ingin bersinergi dengan media, ini penting. Media juga berperan untuk memberikan edukasi politik kepada masyarakat,” kata Yudi dalam kegiatan sosialisasi Peran Media dalam Pengawasan Pemilu 2024, Sabtu, 18 November 2023.
Menurutnya, Bawaslu Kota Kediri ingin menggerakkan seluruh elemen masyarakat pada proses pelaksanaan Pemilu 2024, yakni dengan pengawasan partisipatif. Pengawasan yang dimaksud berasal dari masyarakat di wilayah terkecil, bahkan setingkat RT/RW.
Artinya, jika ada potensi pelanggaran, masyarakat bisa langsung memberikan informasi kepada Bawaslu untuk segera dilakukan pencegahan. Misalnya, Yudi menyebut praktik money politic atau politik uang yang paling sering terjadi saat pemilu.
Paling tidak, lanjutnya, edukasi bahwa money politic menodai kualitas demokrasi, melanggar Undang-Undang dan dapat dikenakan sanksi pidana bisa sampai lebih dulu kepada masyarakat.
“Harapannya, bersama media, edukasi ini bisa menjangkau sasaran lebih luas demi pemilu berkualitas,” tandasnya.
Sementara itu, Hari Tri Wasono, salah seorang praktisi media di Kediri mengatakan bahwa Bawaslu dan media memiliki peran yang sama dalam penyelenggaraan pemilu. Yaitu menjalankan fungsi pengawasan dan kontrol sehingga pemilu bisa berjalan sesuai regulasi.
“Dengan begitu, hak politik masyarakat sebagai pemilih maupun hak parpol sebagai peserta bisa sama-sama terjaga,” kata Hari.
Ia berharap agar media bisa lebih aktif melakukan pengawasan mengedukasi masyarakat untuk turut berpartisipasi, sehingga partisipasi pengawasan publik pada Pemilu 2024 bisa tercapai.
Penulis: Novira