Bacaini.ID, KEDIRI – Pembangunan infrastruktur Bandara Internasional Dhoho di Kabupaten Kediri terus berjalan. Saat ini pemerintah tengah menyelesaikan akses jalan tol yang menghubungkan bandara dengan kota di sekitarnya.
Pembangunan akses tol yang menghubungkan bandara dengan berbagai wilayah strategis menjadi nafas baru bagi Bandara Dhoho. Jalur ini akan mempertemukan delapan kabupaten dan kota di sekitarnya; Kediri, Blitar, Nganjuk, Tulungagung, Trenggalek, Ponorogo, hingga Pacitan, dalam satu simpul transportasi udara yang vital.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menaruh harapan besar pada bandara ini sebagai konektivitas udara. “Beliau (Khofifah) sangat ingin melihat kawasan Selatan Jawa Timur ini diakselerasi pembangunannya, apalagi kalau bukan konektivitas udara. Bandara ini, kalau ditotal seluruh wilayah mataraman ada 13 kabupaten/kota itu mencapai 10 juta penduduk, jadi besar sekali dan sangat layak memiliki bandara,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.
Konektivitas di Selatan Jawa memiliki nilai strategis yang luar biasa untuk mencapai pemerataan pembangunan, mengurangi kesenjangan dan menyejahterakan masyarakat.
Pengembangan Provinsi Baru
Wacana pembentukan Provinsi Matraman atau Jawa Selatan semakin menguat. Rencana pemekaran ini akan mencakup 13 kabupaten dan kota di wilayah Barat dan Selatan Jawa Timur, dengan Kota Kediri diusulkan sebagai ibukota provinsi baru.
Kehadiran Bandara Dhoho menjadi semakin strategis dalam pengembangan tersebut. Sebagai infrastruktur transportasi utama, bandara ini diharapkan dapat mendukung pemerataan pembangunan di wilayah yang selama ini dianggap tertinggal di banding kawasan Utara Jawa Timur.
Namun, di balik megahnya proyek strategis nasional ini, tersimpan kekhawatiran agar Bandara Dhoho tidak bernasib sama dengan beberapa bandara lain yang kini terbengkalai.
Beberapa bandara di Indonesia tercatat pernah mengalami fase “mati suri” akibat berbagai faktor. Mulai dari minimnya penumpang hingga keterbatasan akses. Pengalaman ini menjadi pelajaran berharga bagi pengelolaan Bandara Dhoho ke depan.
Untuk menjaga keberlangsungan Bandara Dhoho, beberapa aspek krusial perlu diperhatikan:
– Pengembangan kawasan industri dan bisnis di sekitar bandara
– Promosi destinasi wisata di wilayah selatan Jawa Timur
– Peningkatan kualitas layanan dan konektivitas penerbangan
– Sinkronisasi dengan rencana pembangunan wilayah secara keseluruhan
Dengan pendekatan yang tepat dan dukungan semua pihak, Bandara Dhoho diharapkan tidak hanya bertahan, tapi juga berkembang menjadi katalis pertumbuhan ekonomi di wilayah Jawa Timur Selatan.
Penulis: Danny Wibisono*
*) Litbang Bacaini.ID