Bacaini.id, TRENGGALEK – Provokasi media sosial (Medsos) dan pengarahan massa menjadi konsentrasi perhatian Polres Trenggalek Jawa Timur dalam pengamanan Pemilu 2024 mendatang.
Pemantauan terhadap provokasi media sosial khususnya, akan dilakukan sejak dini. Sebagai pengamanan Pemilu 2024 Polres Trenggalek akan menerjunkan sebanyak 600 personil.
“Tentu kami juga akan menerapkan upaya-upaya seperti preventif, preemtif dan represif jika memang terjadi ancaman dalam pelaksanaan tahapan Pemilu 2024,” ujar Kapolres Trenggalek AKBP Gathut Bowo Supriyono kepada wartawan di sela acara simulasi sistem pengamanan kota (Sispamkota) Selasa (12/10/2023).
Simulasi yang dilakukan untuk mengantisipasi segala kemungkinan munculnya gangguan selama pelaksanaan Pemilu 2024.
Di antaranya adalah pengerahan massa kampanye hitam dan oknum-oknum yang melakukan provokasi melalui akun-akun medsos.
Selain gangguan keamanan, yakni termasuk penanganan kericuhan, petugas juga melakukan penanganan keamanan logistik.
“Jadi setiap tahapan Pemilu kami lakukan simulasi pengamanan terhadap gangguan yang muncul,” tuturnya.
Gathut menjelaskan, nantinya pada Pemilu 2024 Polres Trenggalek akan menerjunkan sebanyak 600 personel. Mereka bertugas dalam pengamanan dalam semua tahapan Pemilu 2024.
Personil yang dikerahkan di antaranya berasal dari Polres, Polsek dan bantuan personel dari Kodim serta Pemkab Trenggalek.
“Kalau untuk deteksi dini, kami masih melakukan pendalam terhadap peta wilayah potensi kerawanan Pemilu 2024 serta Pilkades di Trenggalek,” jelasnya.
Penulis: Aby
Editor: Solichan Arif