Bacaini.ID, JOMBANG – Peternakan lebah madu milik Muhamad Khuzaini Lutfi, warga Kabupaten Jombang Jawa Timur jadi tempat wisata alternatif.
Peternakan lebah madu yang berlokasi di Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam, Jombang itu menyuguhkan suasana pegunungan dengan udara yang sejuk.
Kebetulan pada Senin (16/9/2024), madu tengah dipanen, sehingga para wisatawan bisa menikmati sensasi memanen madu dengan “gangguan” kecil gerombolan lebah.
Sejumlah ibu-ibu yang tengah menikmati liburan dibuat terkaget-kaget bercampur takut ketika dihinggapi serombongan lebah. Berkali-kali terdengar jerit kecil ditingkahi ketawa tiada henti.
“Geli geli takut gimana gitu sih, takut tersengat lebah,” tutur Nona Nur Madinah, salah seorang pelanggan madu.
Nona datang ke peternakan lebah madu bersama teman-temannya. Mereka terlihat menikmati suasana panen madu di bawah tanaman kopi.
Madu-madu yang dihasilkan peternakan lebah madu di Desa Sambirejo Kecamatan Wonosalam diketahui memakai nektar tanaman kopi.
Lebah-lebah menghisap sari bunga tanaman kopi. Pada kesempatan itu para wisatawan bisa menikmati madu langsung dari sarang yang dipanen.
Beberapa orang mengaku pengalaman pertama, sebab selama ini hanya menikmati madu dari dalam botol. “Asyik juga bisa menikmati madu langsung dari sarangnya,” kata Nona senang.
Terlihat pemandangan para pekerja membuka kotak lebah dan ribuan lebah beterbangan. Beberapa di antaranya tersengat, namun karena sudah terbiasa, mereka tampak tenang-tenang saja.
Sarang berisi madu itu dibawa ke mesin pemeras berdesain khusus, dan selanjutnya melalui proses hingga masuk ke dalam botol-botol yang sudah disiapkan.
Muhamad Khuzaini Lutfi pemilik ternak lebah mengaku memang sengaja mengajak para pelanggannya melihat keaslian madu sambil ikut panen.
Banyak pelanggan yang tidak mengetahui proses angon lebah hingga bagaimana memanennya. “Ternyata banyak yang tidak tahu sehingga penasara,” ujarnya.
Seperti diketahui, kawasan Wonosalam merupakan salah satu kawasan wisata di wilayah Kabupaten Jombang. Selain bisa menikmati buah durian dan kopi, wisatawan juga bisa membawa oleh-oleh madu.
“Untuk satu botol berukuran sirup marjan kita jual seharga Rp 90 ribu,” pungkasnya.
Penulis: Syailendra
Editor: Solichan Arif