Bacaini.id, KEDIRI – Sendirian Ashari menanak nasi. Tangannya terampil mencuci beras di atas ember dan meniriskan. Setelah bersih, dinyalakannya kompor besar dan menanaknya.
Sambil menunggu nasi masak, pria berperawakan besar ini menyiapkan lauk. Setara dengan panci menanak nasi yang besar, jumlah lauk yang disiapkan juga banyak. Makanan itu dikemas rapi ke dalam wadah sebelum diangkut ke atas kendaraan roda tiga.
Tepat jam sarapan tiba, kendaraan itu sudah menyusuri rumah ke rumah. Seperti sudah mengenali pengantar makanan, pemilik rumah keluar dan mengambil bungkusan nasi dari bak kendaraan. “Bagaimana kabar hari ini, pak? Yang sabar ya, Insyaallah semua akan baik-baik saja. Tetap semangat,” kata Ashari kepada salah satu warga yang mengambil nasinya.
Ashari bukanlah pegawai Dinas Sosial. Bukan pula pekerja filantropi yang bergerak secara teroganisir. Dia adalah anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Kediri dari Partai Demokrat.
Sejak sepekan terakhir Ashari memiliki aktivitas baru di luar legislator. Dia menanak nasi dan lauk, mengantarkan kepada warga di sekelilingnya yang terpapar Covid 19 dan menjalani isolasi mandiri.
Sebagai anggota parlemen, Ashari tahu betul bagaimana sulitnya mereka mempertahankan hidup di tengah pandemi. “Warga yang sehat saja kesulitan, apalagi yang sakit dan tak bisa bekerja,” katanya kepada Bacaini.id, Sabtu 31 Juli 2021.
Bicara soal Covid 19, politisi yang akrab disapa Pak Raden karena kumisnya yang melintang ini tidak asal ngecap. Dia pernah terpapar virus mematikan itu pada gelombang pertama pandemi tahun lalu. Saat itu jumlah warga yang terkapar belum sebesar ini. Akses mendapatkan perawatan di rumah sakit juga leluasa.
Kini persoalan itu jauh lebih pelik. Rumah sakit memprioritaskan pasien dengan gejala berat untuk dirawat. Sedangkan lainnya dipaksa menjalani isolasi mandiri dengan keterbatasan masing-masing.
“Kebetulan di Kelurahan Banaran (tempat Ashari tinggal) banyak warga yang menjalani isolasi mandiri. Dengan berbagi makanan, sudah cukup membantu mereka,” kata Ashari.
Kepedulian tersebut diapresiasi warga isoman yang kerap kesulitan makan. Berawal dari gerakan sendiri, kini Ashari sudah bisa membangun dapur umum di rumahnya. Dia melibatkan ibu-ibu sekitar untuk memasak.
Ashari tak lagi bekerja sendiri. Selain keberadaan ibu-ibu yang memasak, ada peran bapak-bapak yang mendistribusikan ke rumah warga isoman. Semua proses tersebut dibawah pengawasan Ashari yang memang piawai memasak. Dia memastikan makanan yang dikonsumsi memiliki kelengkapan gizi yang cukup.
Jumlah warga yang dilayani juga terus bertambah. Dari 47 KK yang menjadi 60 KK. “Hari ini kita bagikan 100 bungkus sayur sawi dan tahu, dengan lauk rolade ayam,” terangnya.
Sambil membagikan nasi, Ashari juga berkampanye tentang protokol kesehatan kepada warga. Dia juga meminta agar tidak ada lagi stigma negatif kepada para penyintas Covid 19.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton video: