• Login
  • Register
Bacaini.id
Wednesday, October 22, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Asal-usul Gus, Gelar “Feodal” yang Dimulai Era Mataram Islam

ditulis oleh Editor
02/09/2024
Durasi baca: 3 menit
611 6
1
Asal-usul Gus, Gelar “Feodal” yang Dimulai Era Mataram Islam

Asal-usul Gus, Gelar “Feodal” yang Dimulai dari Mataram Islam. (foto/ist)

Bacaini.ID, KEDIRI – Gus secara etimologis berasal dari kata Gusti yang dalam perkembangannya lazim dipakai untuk menyebut putra kiai, pimpinan atau pengasuh pondok pesantren (ponpes).

Kendati demikian ada yang mengimprovisasi secara bebas, Gus berasal dari kata Bagus (Tampan). Sebutan Gus diketahui berlaku akrab di lingkungan masyarakat santri maupun “abangan” di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Mulai kawasan Mataraman (eks Karsidenan Kediri dan Madiun), kawasan Arekan (Malang, Jombang, Mojokerto dan sekitarnya), kawasan Medangkungan atau Metahun (Bojonegoro, Tuban dan sekitarnya), istilah Gus dikenal akrab.

Begitu juga melekat di masyarakat kawasan Pandalungan atau Tapal Kuda (Jember, Lumajang, Probolinggo dan sekitarnya). Sedikit berbeda di masyarakat Madura, di mana mereka lebih suka memanggil Lora daripada Gus.

Sementara di Jawa Barat, masyarakat Sunda lebih senang memanggil putra kiai dengan sebutan Ajengan.

Sebetulnya dari mana asal-usul atau sejarah sebutan Gus itu berasal? Dihimpun dari berbagai sumber, sebutan Gus pertama kali muncul di lingkungan keraton Mataram Islam, utamanya masa pemerintahan Pakubuwono IV (1788-1820).

Terlahir bernama Raden Mas Subadya, Pakubuwono IV atau PB IV merupakan putra Pakubuwono III yang lahir dari rahim permaisuri GKR Kencana, keturunan Sultan Demak.

Naik tahta pada usia muda dan dikenal memiliki wajah tampan, PB IV yang juga cicit Amangkurat IV, sejak muda mendapat julukan Sunan Bagus. PB IV dikenal sebagai raja dan sekaligus santri yang paham ajaran Islam dan berbudi luhur.

Mulai era PB IV, para abdi dalem keraton memanggil putra-putra raja dengan sebutan Gusti atau Den Bagus atau Raden Bagus. Secara keningratan, para putra raja mendapat gelar Gusti Pangeran Haryo (GPH).

Namun dalam sehari-hari para abdi memanggilnya Gusti atau Gus atau Den Bagus. Tradisi ini dalam perjalanannya dibawa oleh para ulama kerajaan atau kiai keraton ke luar untuk menyapa anak-anak laki mereka sendiri.

Panggilan feodal itu kemudian berkembang di lingkungan priyayi di luar keraton, khususnya lingkungan pondok pesantren. Bahkan golongan saudagar juga ikut-ikutan memanggil anak laki-lakinya dengan sebutan Gus.

Dilansir dari buku Baoesastra terbitan 1939, Poerwadarminta, sastrawan Jawa menyebut sebutan Bagus atau Gus dalam bahasa Jawa berarti bocah atau anak lanang (laki-laki) yang memiliki kedudukan tinggi.

Pada masa Kamardikan atau setelah kemerdekaan Indonesia, sebutan Gus resmi dipakai untuk menyebut putra pemimpin atau pengasuh pondok pesantren di Jawa, khususnya di masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Sebagaimana ciri khas masyarakat feodal, dengan gelar sosial yang diperoleh itu, mereka (Gus) mendapat dan menikmati perlakuan khusus dari masyarakat lantaran diharapkan jadi penerus ayahnya (kiai).

Pada masyarakat modern saat ini, Gus juga menjadi representatif dari dinasti politik paling tua, khususnya di lingkungan pondok pesantren. Sebab Gus menerima tahta sebagai penerus orang tuanya (kiai) secara otomatis meski kemampuan dan kapabilitasnya tidak sama atau bahkan lebih rendah dari orang tuanya maupun orang lain. Saat ini penerima julukan Gus juga tidak harus keturunan kyai dari pondok pesantren, karena sudah banyak orang yang menggunakan nama “Gus” sebagai nama depan atau “first name”.

Penulis: Solichan Arif
Editor : Hari Tri Wasono

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: Den BagusgusGus gelar feodalkiaiMataram IslamPakubuwono IVponpes
Advertisement Banner

Comments 1

  1. Pokok ok says:
    1 year yang lalu

    Trims om ariiff

    Reply

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

PT KAI daop 7 Madiun merayakan hari santri nasional 2025

KAI Daop 7 Madiun Jor-joran Fasilitas di Hari Santri 2025

air sumur di Trenggallek yang dikonsumsi warga

Warga di Trenggalek Minum Air Kotor Karena Tak Ada Pilihan

Peringatan Hari Santri 2025, Ini Profil Hasan Gipo Ketua NU Pertama

Peringatan Hari Santri 2025, Ini Profil Hasan Gipo Ketua NU Pertama

  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15601 shares
    Share 6240 Tweet 3900
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16623 shares
    Share 6649 Tweet 4156
  • Seruan Boikot TRANS 7 Meluas Hingga ke Kampung Halaman Tan Malaka

    815 shares
    Share 326 Tweet 204
  • Oknum DPRD Kota Blitar Dinonaktifkan, Buntut Penggerebekan di Kota Batu

    619 shares
    Share 248 Tweet 155
  • Kabar Buruk dari Blitar di Sepanjang Oktober

    567 shares
    Share 227 Tweet 142

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist