Siapa bilang polisi galak? Jika masih ada yang takut dengan polisi, pasti belum pernah mengenal Kompol Ariek Indra Sentanu SH S.I.K MH.
Belakangan siswa didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri ini malah lebih pantas disebut relawan kemanusian dibanding anggota polisi. Geraknya yang cepat dalam menggalang donasi kemanusiaan membuat Ariek akrab di kalangan masyarakat Surabaya.
Sejak pandemi Covid-19 melanda dan berujung pada penerapan PSBB di Kota Surabaya, Ariek Indra memutar otak untuk membantu. Di saat polisi lain fokus pada penegakkan aturan PSBB, Ariek Indra mengambil jalan lain dengan menggalang donasi kemanusiaan. “Saya mengajak donatur mengumpulkan masker dan sembako seikhlasnya,” katanya.
Hari ini, Ariek membagikan bantuan sembako dan masker untuk pengurus Masjid Agung Al Akbar Surabaya. Dia memilih para pengurus masjid sebagai kelompok penerima karena tugasnya yang menjaga rumah ibadah. Tugas itu makin berat lantaran pandemi Covid-19 yang memungkinkan menyebar di area masjid.
Selain pengurus masjid, Kompol Ariek juga mendistribusikan sembako kepada masyarakat. Paket itu terdiri dari 5 kilogram beras, minyak goreng, telur dan mie instan.
Sebanyak tujuh lokasi menjadi tempat pembagian donasi Kompol Ariek hari ini. Selain Masjid Agung Al akbar Surabaya, donasi dibagikan kepada Tahfidzul Quran Yayasan Siti Winafiah, TK Islam Dunia Anak, Surau Nurul Amin, dan penjaga rel kereta api tanpa pintu batas di Ketintang, Gayungan, Surabaya.
Meski penyerahan dilakukan secara langsung kepada mereka, Ariek memastikan untuk tetap memenuhi protokol physical distancing dan mengenakan masker. Dia berharap bantuan tersebut bisa meringankan beban masyarakat yang terdampak pandemi. “Saya akan terus bergerak ke tempat lain dengan menggalang donatur lebih banyak,” katanya.
Lantas apa tidak malu dengan seragamnya saat membagi sembako?
“Selain anggota polisi, saya juga manusia yang ingin berjuang melawan Covid-19 bersama masyarakat,” kata mantan Wakapolres Kediri Kabupaten ini.
Bravo pak polisi.