• Login
  • Register
Bacaini.id
Friday, May 23, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Aremania Dapat Teror dan Intimidasi Paska Tragedi Kanjuruhan

ditulis oleh Editor
06/10/2022
Durasi baca: 4 menit
554 5
0
Akibat Ulah Suporter, Arema Kena Denda Rp170 Juta

Ilustrasi atraksi suporter Aremania saat memberikan dukungan pada Arema FC. Foto: malang.story

Bacaini.id, KEDIRI – Paska tragedi di Stadion Kanjuruhan, Aremania, mendapat intimidasi dari sejumlah pihak. Bahkan hingga hari ini, perlakuan tersebut masih terus terjadi terhadap fans fanatic Arema FC itu.

Koordinator Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Surabaya Pos Malang, Daniel Siagian mengatakan, perlakuan tersebut dialami oleh sejumlah suporter yang secara tidak langsung menjadi saksi dalam insiden yang terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.

“Salah satu yang bisa kami kabarkan bahwa teman-teman suporter yang Alhamdulillah masih selamat, saat ini sangat rentan terhadap teror dan intimidasi sebagai saksi, terlebih mereka yang mengambil dokumentasi di lapangan,” kata Daniel, Rabu, 5 Oktober 2022.

Dalam konferensi pers Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) yang disiarkan langsung melalui YouTube tersebut, Daniel memang tidak menyebutkan siapa atau pihak mana yang melakukan intimidasi dan juga teror terhadap suporter yang menjadi korban selamat pada insiden tersebut.

Meski demikian, dia menyebutkan bahwa paska insiden tersebut, di Kota Malang banyak spanduk-spanduk dan juga banner yang terpampang di sejumlah titik bertuliskan protes dan semacamnya.

“Banyak bertebaran, ada yang bertuliskan usut tuntas kejadian di Kanjuruhan, ada juga yang menyebut aparat pembunuh. Namun di sisi lain, banyak solidaritas yang datang dari berbagai daerah dengan menggelar doa bersama, termasuk di area Stadion Kanjuruhan,” bebernya.

Daniel mengungkapkan bahwa pihaknya bakal terus mengawal kejadian ini. Karena, banyak fakta masih harus didalami, seperti adanya pelanggaran hukum dan HAM, akurasi data korban, penyalahgunaan senjata dan masih banyak lagi.

“Kami masih mendalami banyak hal yang seharusnya dapat terungkap,” imbuhnya.

Sementara itu, konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil untuk Reformasi Sektor Keamanan bersama Korda Aremania tersebut juga menghadirkan salah satu perwakilan suporter dari Malang.

Pria yang dipanggil Mas Hu tersebut mengungkapkan bahwa hingga saat ini, suporter Aremania masih belum melakukan gerakan yang signifikan. Pasalnya, sebagai bentuk solidaritas, para korban selamat juga keluarga korban masih terus melakukan doa bersama.

“Setiap malam kami melakukan doa bersama. Dalam hal ini kami fokus menggelar tahlilan di Kanjuruhan, begitu juga di rumah teman-teman yang meninggal dunia. Jadi kami akan selesaikan doa dulu sampai tujuh hari,” terangnya.

Selain itu, dia juga menjelaskan kronologi yang terjadi pada malam insiden itu terjadi. Suporter yang menonton pertandingan di tribun VIP itu secara gamblang menceritakan kelalaian petugas kemanan.

Bahkan dia menyaksikan ketika adanya korban pingsan akibat gas air mata yang ditolak petugas pengamanan memakai seragam hitam lengkap dengan tameng dan pentungan saat diminta tolong melakukan evakuasi.

“Saya lihat dengan mata kepala saya sendiri dan masih ingat jelas, ada dua korban perempuan yang dibopong dua orang suporter laki-laki maksudnya minta tolong karena temannya pingsan, tapi tidak digubris,” ceritanya.

Menurutnya, penolakan evakuasi korban perempuan itu sampai tiga kali terjadi. Saat penolakan yang ketiga kalinya, suporter yang mungkin merasa frustasi karena upaya penyelamatan malah dihalang-halangi akhirnya memberanikan diri memberontak dengan menendang tameng petugas.

Bukannya membantu, petugas pengamanan itu malah berbuat arogan membalas perlakuan suporter. Mas Hu juga yakin, petugas pengamanan yang melakukan penolakan ada empat orang, selain menolak petugas juga mendorong suporter menggunakan tameng.

“Saya lihat ada tiga kali penolakan yang dilakukan oleh empat orang yang sama. Mereka adalah anggota brimob, mereka juga yang menembakkan gas air mata dengan membabi buta. Saya tegaskan ada upaya menghalang-halangi dari mereka, padahal suasananya sudah tidak karuan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Mas Hu juga mengungkapkan bahwa pihak Aremania benar-benar diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyampaikan statement terkait dengan insiden kemanusiaan di Stadion Kanjuruhan. Hal tersebut mereka lakukan untuk meminimalisir atau mengantisipasi terjadinya hal yang malah membuat perkara ini keluar dari fokus tujuan mereka untuk mengusut tuntas.

“Kami selalu saling mengingatkan dan sepakat, kalau ada wawancara, sampaikan apapun sesuai terlihat. Jangan ditambah maupun dikurangi, apalagi info yang masih ‘katanya ataupun kira-kira’. Sedikit apapun, sampaikan apa adanya. Saya juga minta kepada teman suporter yang lain, lebih baik tidak usah bikin status yang macam-macam, mau dari WA, medsos, apapun lah, saya minta ngerem dulu,” tandasnya.

Untuk diketahui, YLBHI sendiri juga sudah membuka posko bantuan untuk korban dan keluarga korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, 1 Oktober 2022. Sesuai dengan kultur Jawa Timur, karena memang masih dalam suasana duka, pihaknya akan mendampingi Aremania setelah tujuh hari para korban meninggal dunia dikebumikan.

Penulis: Novira

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: aremaniatragedi kanjuruhanYayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI)
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

Daop 7 Madiun Siapkan Layanan KA PSO Untuk 250.663 Pelanggan

Daop 7 Madiun Siapkan Layanan KA PSO Untuk 250.663 Pelanggan

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Ragam Dialek di Jawa Timur: Dari Aneman, Mataraman, Hingga Arekan

Tradisi Nyadran Dam Bagong, Cara Warga Trenggalek Bersyukur

Tradisi Nyadran Dam Bagong, Cara Warga Trenggalek Bersyukur

  • Kejari Blitar Periksa Mak Rini Sebagai Saksi Kasus Korupsi

    Penyidikan Korupsi di Blitar Fokus ke Think Tank Eks Bupati

    636 shares
    Share 254 Tweet 159
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    15273 shares
    Share 6109 Tweet 3818
  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    16570 shares
    Share 6628 Tweet 4143
  • Pamer Hummer Listrik 4,5 M, “Rahasia” Ketenaran Gus Iqdam Dibongkar Netizen

    10854 shares
    Share 4342 Tweet 2714
  • Eks Kapolres Trenggalek Terungkap Bawa Arca Durga ke Bogor

    2796 shares
    Share 1118 Tweet 699

 

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist