Bacaini.ID, PALESTINA – Global Sumud Flotilla merupakan aksi damai masyarakat dunia untuk kemanusiaan di Palestina.
Global Sumud Flotilla menjadi gerakan atas respon aksi genosida di Gaza yang dilakukan oleh pemerintah Israel.
Dimulai pada Juni 2025, Global Sumud diinisiasi oleh Maghreb Sumud Flotilla, the Freedom Flotilla Coalition, Global Movement to Gaza, dan Sumud Nusantara.
Dikutip dari Global Sumud Flotilla, mereka adalah koordinator, organizer sekaligus partisipan yang selama ini konsisten mendukung Palestina.
Gerakan Global Sumud Flotilla bertujuan mematahkan pengepungan ilegal di Gaza melalui laut, membuka jalan kemanusiaan, dan mengakhiri genosida yang terjadi terhadap rakyat Palestina.
Gerakan Global ke Gaza
Gerakan ini diikuti oleh 44 negara di dunia termasuk Indonesia.
Negara-negara yang turut andil dalam Global Sumud Flotilla di antaranya: Aljazair, Selandia Baru, Malaysia, Australia, Austria, Bahrain, Bangladesh, Thailand, Filipina, Prancis, Jerman, Yordania, Brasil, Kolombia, Denmark, Inggris, Amerika Serikat, Afrika Selatan dan lainnya.
Koalisi masyarakat sipil dari seluruh dunia ini bersatu dan bersama melakukan konvoi pelayaran ke Gaza sebagai protes terhadap blokade dan genosida di Gaza, Palestina.
Lebih dari 50 armada kapal berlayar dengan dukungan dari berbagai pihak. Perjalanan melalui laut dipilih karena dianggap sah dalam hukum internasional.
Perjalanan melalui laut ini juga dianggap ideal karena bantuan kemanusiaan bisa maksimal dan protes damai di perairan internasional dilindungi hukum maritim.
Indonesia Jadi Bagian Global Sumud Flotilla
Indonesia mengirimkan lima kapal kemanusiaan beserta 20 orang relawan yang terdiri dari para aktivis, jurnalis, dokter dan tenaga medis.
Titik kumpul utama kapal dari berbagai belahan dunia, di Laut Mediterania pada 5 September 2025.
Dari sini, kapal-kapal akan berlayar bersama menuju Gaza, Palestina.
Diperkirakan, konvoi kemanusiaan warga sipil dunia tersebut akan berangkat pada 6 September 2025 dari Tunisia.
Indonesia sendiri mengirimkan lima kapal kemanusiaan.
Lima kapal kemanusiaan ini diberi nama-nama pahlawan Indonesia: Soekarno, Sultan Hasanuddin, Pangeran Diponegoro, Pati Unus dan Malahayati.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif