Bacaini.ID, KEDIRI – Nama penyakit ‘honeymoon cystitis’ viral di media sosial setelah seorang pengguna TikTok menceritakan kisahnya harus dirawat di Rumah Sakit 7 hari setelah menikah.
Honeymoon cystitis seringkali dialami oleh pengantin baru, terutama perempuan. Penyakit apa sebenarnya? Prof. Dr. Emin Ozbek, spesialis urologi terkenal asal Turki dalam laman resminya menjelaskan mengenai honeymoon cystitis.
Baca Juga:
- Hidden Gem di Blitar, Wisata Alam yang Belum Tersentuh Orang Luar
- Awas, Memancing Bisa Haram Jika Tidak Mengerti Hal Ini
- Tip Menghadapi Pasangan Introvert Seperti Raisa
Honeymoon Cystitis, Infeksi Saluran Kemih
Honeymoon cystitis sebenarnya adalah infeksi saluran kemih (ISK) biasa, hanya saja istilah honeymoon cystitis digunakan merujuk pada pasien pengantin baru.
ISK bisa terjadi pada pengantin baru terutama perempuan karena hubungan seksual yang intens atau periode awal hubungan seksual setelah sebelumnya tidak pernah melakukannya.
Peningkatan aktivitas seksual selama ‘masa bulan madu’ inilah yang menyebabkan bakteri penyebab ISK dari area genital atau anus, masuk ke uretra dan berkembang biak di saluran kemih.
Sebab Honeymoon Cystitis
Honeymoon cystitis pada dasarnya adalah ISK yang terjadi setelah aktivitas seksual. Beberapa sebabnya:
• Penularan Bakteri
Penularan terjadi selama berhubungan. Bakteri dari area genital atau anus berpindah ke uretra hingga sebabkan infeksi.
Selain karena gesekan yang memungkinkan penularan bakteri, bisa juga dikarenakan kurang bersih saat membilas area intim.
• Anatomi Perempuan
Mengapa seringkali hanya terjadi pada pengantin perempuan? Hal ini dikarenakan anatomi perempuan yang berbeda dengan laki-laki.
Perempuan memiliki uretra yang lebih pendek, sehingga perempuan lebih rentan terhadap ISK.
• Praktik Seksual yang Berisiko
Menggunakan alat bantu seks, alat kontrasepsi spermisida, atau memasukkan benda-benda asing seperti gel, bisa mengubah keseimbangan bakteri di area genital yang dapat mengiritasi dan menimbulkan ISK.
• Faktor Kebersihan
Membilas area intim dengan bersih setelah berhubungan seks sangat dianjurkan. Salah satu faktor terjadinya honeymoon cystitis adalah kurangnya kebersihan diri.
• Dehidrasi
Asupan cairan yang tidak mencukupi dapat mengurangi aliran dan konsentrasi urine. Ini memungkinkan bakteri berkembang biak dan menyebabkan infeksi.
Gejala Honeymoon Cystitis
Gejala yang dialami pada setiap orang bisa saja berbeda, namun biasanya gejala ini meliputi
• Anyang-anyangan
• Rasa terbakar saat buang air kecil
• Nyeri atau rasa tak nyaman pada panggul
• Urine keruh atau berbau menyengat
• Urine mengandung darah (hematuria)
• Demam dan menggigil
• Kelelahan dan rasa tidak enak badan secara umum
Tidak semua penderita honeymoon cystitis mengalami semua gejala tersebut.
Beberapa mungkin mengalami gejala ringan atau bahkan tidak ada gejala sama sekali.
Gejala ini muncul biasanya beberapa hari hingga seminggu setelah aktivitas seksual.
Pencegahan Honeymoon Cystitis
Untuk mencegah terjadinya honeymoon cystitis, yang harus dilakukan adalah:
• Buang air kecil sebelum dan sesudah aktivitas seksual. Mengosongkan kandung kemih dapat membantu mengeluarkan bakteri yang mungkin masuk selama berhubungan seksual.
• Jaga kebersihan genital dengan baik. Cuci area genital dengan sabun lembut sebelum dan sesudah berhubungan seks.
Untuk perempuan, membersihkan area intim lakukan dengan selalu membersihkan dari depan ke belakang untuk mencegah masuknya bakteri dari anus.
• Banyak minum air putih dapat mencegah terjadinya ISK. Usahakan tubuh selalu terhidrasi dengan baik.
• Hindari hal-hal yang menyebabkan risiko ISK seperti produk-produk spermisida, pelumas, atau produk kebersihan area intim yang beraroma.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif





