• Login
  • Register
Bacaini.id
Sunday, December 7, 2025
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL
No Result
View All Result
Bacaini.id

Apa itu Genosida? Recehnya Nyawa Manusia dari Holocaust Hingga Gaza

ditulis oleh Editor
28 September 2025 15:02
Durasi baca: 3 menit
sejarah genosida di dunia

Persitiwa genosida kembali populer di media sosial dan diskusi publik (foto/Pinterest)

Bacaini.ID, KEDIRI – Istilah genosida kembali populer di tengah isu konflik global: Israel-Palestina dan perang Rusia-Ukraina.

Genosida kerap diucapkan kembali di media sosial serta muncul di ruang-ruang diskusi publik.

Menurut Konvensi Genosida PBB 1948, genosida adalah tindakan untuk menghancurkan sebagian atau seluruh kelompok etnis, ras, agama, atau nasional.

Nilai kemanusiaan diinjak-injak. Nyawa manusia tidak ada harganya. Sejarah mencatat kasus-kasus kelam genosida seperti Holocaust, Rwanda, dan kini Gaza. 

Holocaust (1933-1945): Tragedi yang Mengguncang Dunia

Holocaust merupakan salah satu genosida paling terdokumentasi dalam sejarah.

Nazi Jerman, di bawah pimpinan Adolf Hitler, membunuh sekitar 6 juta orang Yahudi, ditambah jutaan lainnya seperti Rom, penyandang disabilitas, kaum homoseksual dan tahanan politik.

Kamp konsentrasi seperti Auschwitz jadi simbol kengerian, dengan kamar gas dan eksperimen medis yang mengerikan.

Istilah ‘Holocaust’ sendiri berasal dari bahasa Yunani yang berarti pembakaran total.

Selain itu genosida terjadi dengan cara penembakan massal, kelaparan yang dikondisikan, dan kerja paksa.

Peristiwa ini terjadi sebagian besar di Eropa Timur, Polandia dan Ukraina dengan 6 kamp utama kematian.

Menurut data Yad Vashem, sekitar dua pertiga populasi Yahudi Eropa musnah.

Holocaust mengajarkan kita bagaimana propaganda, kebencian sistematis, dan ketidakpedulian global bisa memicu kehancuran massal.  

Genosida Rwanda (1994): Luka Afrika yang Terlupakan

Tahun 1994, genosida Rwanda menewaskan sekitar 800.000 orang Tutsi dan Hutu moderat dalam 100 hari.

Konflik dipicu oleh ketegangan etnis yang dimanipulasi politik kolonial dan diperparah radio propaganda.

Rwanda terdiri dari dua kelompok etnis utama: Hutu yang merupakan mayoritas dan Tutsi, minoritas.

Konflik antar etnis ini berasal dari sejarah kolonial. Belgia, yang menguasai Rwanda, menganak-emaskan etnis Tutsi sebagai elit penguasa, menciptakan hierarki sosial yang memicu kebencian Hutu.

Setelah kemerdekaan pada 1962, Hutu mengambil alih kekuasaan, dan diskriminasi terhadap Tutsi meningkat, termasuk pengusiran massal dan kekerasan sporadis.

Menurut laporan PBB, dunia gagal bertindak meski tahu krisis sedang terjadi.

Rwanda menunjukkan betapa cepatnya kekerasan etnis bisa meledak dan bagaimana komunitas internasional sering lambat merespons.  

Gaza (2025): Genosida dengan Konflik Kompleks

Konflik Israel-Palestina, khususnya di Gaza, jadi topik panas di 2025.

Pidato Netanyahu di PBB yang diboikot banyak delegasi, dan laporan International Association of Genocide Scholars memicu debat: apakah situasi di Gaza memenuhi definisi genosida?

Dalam banyak laporan berbagai sumber, korban sipil di Gaza meningkat drastis sejak eskalasi 2023, dengan ribuan anak tewas dan infrastruktur hancur.

Namun, Israel menyebut operasi mereka sebagai pertahanan diri terhadap Hamas.

Sikap ‘ngeyel’ Israel yang terus menggempur masyarakat Gaza menimbulkan kegelisahan internasional.

Isolasi yang akibatkan kelaparan, serangan terhadap rumah sakit dan rentetan tindakan yang dianggap dunia internasional menyalahi etika perang, membuat Israel banyak menghadapi penolakan dan Palestina mendapatkan dukungan.

Penulis: Bromo Liem

Editor: Solichan Arif

Print Friendly, PDF & EmailCetak ini
Tags: cerita genosidaGazagenosidaholocaustsejarah genosida
Advertisement Banner

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Recommended

tawadhu gus yahya

Tawadhu Gus Yahya pada Dawuh Kiai Sepuh di Jombang

Pendaftaran Dewan Kebudayaan Kabupaten Kediri 2026 – 2029 Resmi Dibuka!

Pendaftaran Dewan Kebudayaan Kabupaten Kediri 2026 – 2029 Resmi Dibuka!

Penerbangan Jember–Bali, Upaya Membuka Jalur Investasi dan Pariwisata Lintas Negara

Penerbangan Jember–Bali, Upaya Membuka Jalur Investasi dan Pariwisata Lintas Negara

  • Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    Djarum Grup Akuisisi Bakmi GM, Pendapatannya Bikin Melongo

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Kepemilikan tanah dengan Letter C, Petuk D, dan Girik mulai tahun 2026 tidak berlaku. Mulai urus sekarang juga !

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Gus Yahya Sudah Siap dengan Apapun Permintaan Kiai Sepuh

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Tawadhu Gus Yahya pada Dawuh Kiai Sepuh di Jombang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Pemkab Rembang Hapus TPP, Nilai yang Diterima ASN Bikin Ngiler

    0 shares
    Share 0 Tweet 0

Bacaini.id adalah media siber yang menyajikan literasi digital bagi masyarakat tentang politik, ekonomi, sosial, budaya, hukum, pertahanan keamanan, hiburan, iptek dan religiusitas sebagai sandaran vertikal dan horizontal masyarakat nusantara madani.

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.
  • Tentang Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Beriklan
  • Redaksi
  • Privacy Policy
No Result
View All Result
  • BERANDA
  • BACA
  • SOSOK
  • EKONOMI
  • BACAGAYA
  • INTERNASIONAL
  • OPINI
  • TEKNO & SAINS
  • REKAM JEJAK
  • PLURAL
  • HISTORIA
  • INFORIAL

© 2020 - 2025 PT. BACA INI MEDIA. Hak cipta segala materi Bacaini.ID dilindungi undang-undang.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In

Add New Playlist