Bacaini.id, BLITAR – Lima desa wisata di Kabupaten Blitar mendaftar dalam gelaran Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2022. Even ini merupakan program andalan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf).
Menparekraf, Sandiaga Salahudin Uno resmi membuka pendaftaran ADWI secara online melalui Jejaring Desa Wisata (Jadesta) terhitung mulai tanggal 19 Februari sampai 31 Maret 2022.
Kepala Disparbudpora Kabupaten Blitar, Suhendro Winarso menyampaikan ADWI merupakan ajang bergengsi dijajaran pariwisata Indonesia, sehingga ada syarat-syarat dasar yang harus dipenuhi dalam pendaftaran.
“Sampai hari ini ada lima desa wisata yang sudah kami daftarkan secara online,” kata Suhendro kepada Bacaini.id, Jumat 4 Maret 2022.
Disebutkannya, kelima desa wisata tersebut adalah Desa Wisata Tembalang Vialor, Berlian di Desa Plosorejo, Kuningan Kanigoro, Miri di Desa Kemirigede dan Budaya di Sawentar Kanigoro.
Taman Wisata Vialor di Desa Tembalang merupakan objek wisata masyarakat yang menawarkan sejumlah daya tarik diantaranya kolam renang mini, gazebo, taman bunga, area bermain serta menyajikan wisata kuliner khas pedesaan.
Sedangkan desa wisata Kuningan merupakan desa wisata yang bergerak di sektor religi. Beberapa makam tokoh besar penyebar agama Islam yang ada di desa wisata Kuningan ini seringkali dikunjungi peziarah dari berbagai daerah di Jawa Timur dan sekitarnya.
Berbeda lagi dengan desa wisata Kemirigede yang menonjolkan wisata alam yang indah, ada Hutan Pinus Gogoniti, Taman Ayu Gogoniti dan wisata Kampung Gogoniti. Sedangkan dari sektor budaya diwakili desa wisata Sawentar Kanigoro tempat Candi Sawentar berdiri.
“Meski masih ada waktu pendaftaran, tapi kelihatannya lima desa inilah yang akan menjadi jagonya Kabupaten Blitar untuk berkompetisi di ADWI 2022,” terangnya.
Menurut Suhendro, seperti pada ajang yang sama tahun 2021 lalu, ada beberapa kategori yang menjadi penilaian dalam ADWI ini. Diantaranya Cleanliness (Kebersihan), Health (Kesehatan), Safety (Keamanan), dan Environment Sustainability (Kelestarian Lingkungan) atau CHSE, toilet umum, digitaliasasi, kuliner, ekonomi kreatif dan satu kategori baru yaitu kelembagaan desa.
“Saya yakin lima desa yang mendaftar ini sudah memenuhi syarat dan kategori itu. Setelah pendaftaran akan ada verifikasi administrasi dari tim juri nasional,” sambung Suhendro.
Dia menambahkan, sesuai pernyataan Menparekraf, target peserta yang mengikuti ADWI tahun ini sebanyak dua kali lipat dari tahun sebelumnya.
“Tahun kemarin pesertanya sekitar 1.801, kalau tahun ini targetnya 3.000 peserta, otomatis persaingannya akan lebih ketat,” tandasnya.
Penulis: Hadi
Editor: Novira