Bacaini.id, TRENGGALEK – Diare menjadi salah satu penyakit yang menyumbang angka kematian bayi cukup tinggi di Indonesia. Untuk mencegah penyakit diare berat pada bayi dibutuhkan suntikan vaksin rotavirus.
Vaksinasi rotavirus itulah yang saat ini tengah digencarkan oleh Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) Trenggalek. Vaksin diberikan untuk bayi usia dua sampai empat bulan.
“Program pemberian vaksin rotavirus di Kabupaten Trenggalek dimulai hari ini,” kata Staf Surveilans Dinkes PPKB Trenggalek, Murni Purwati, Selasa, 15 Agustus 2023.
Masing-masing bayi, lanjut Murni, akan mendapatkan tiga dosis vaksin rotavirus dengan interval empat minggu. Vaksin dilakukan dengan cara oral tetes dan setiap dosisnya diberikan sebanyak lima tetes.
“Trenggalek sendiri mendapatkan droping vaksin rotavirus sebanyak 24 vial atau sekitar 120 dosis. Vaksin rotavirus yang telah keluar dari pendingin bisa bertahan hingga 14 hari,” sebutnya.
Sementara itu, Kepala Dinkes PPKB Trenggalek, Sunarto menambahkan, berdasarkan data di Trenggalek total kasus diare pada bayi tahun 2022 mencapai 6.396 kasus. Sedangkan pada 2023 hingga bulan Juli ini sudah mencapai 3.402 kasus.
“Di Indonesia, kasus kematian bayi akibat diare mencapai 14 persen. Namun untuk di Trenggalek sendiri belum ada kasus kematian bayi akibat diare,” ungkap Sunarto.
Dengan resiko itu, pemerintah mengadakan program pemberian vaksin rotavirus untuk mencegah penyakit diare pada bayi secara gratis. Vaksin tersebut jika dilakukan secara mandiri, menurut Sunarto, membutuhkan biaya mencapai Rp400-Rp600 ribu setiap dosisnya.
“Untuk kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) vaksin rotavirus ini ringan, mulai dari gejala demam ringan, muntah ringan dan diare ringan,” imbuhnya.
Penulis: Aby
Editor: Novira