Bacaini.ID, KEDIRI – Ragam penipuan marak terjadi di masyarakat. Mulai dari arisan lebaran, penipuan hadiah, freelance tugas online hingga investasi bodong.
Salah satu model penipuan investasi bodong adalah investasi bidang peternakan yang populer dengan istilah ‘investasi titip farm’.
Jenis investasi ini terlihat menguntungkan, sebab tanpa perlu repot terlibat urusan bisnis. Tinggal setor modal dan selanjutnya dijanjikan menerima keuntungan.
Jenis investasi titip farm yang pernah terjadi beberapa tahun lalu adalah titip modal untuk investasi bisnis tokek yang sempat booming di masanya.
Bahkan tak perlu titip modal besar, bahkan nilai ratusan ribu pun bisa dititipkan dengan janji keuntungan berlipat sekian kali.
Mengidentifikasi penipuan investasi bodong sebenarnya mudah. Salah satu ciri khasnya adalah memberi keuntungan besar dalam waktu singkat.
Tidak perlu bekerja keras, hanya setor uang dan menunggu hasil.
Biasanya di awal investasi, para pemilik modal akan diberi keuntungan sebagai jebakan agar percaya.
Tujuannya investor bisa terus menggelontorkan uang dengan jumlah yang lebih besar.
Dikutip dari Farmloka berikut cara mengenali investasi titip farm bodong yang harus diketahui.
• Return yang ditawarkan sangat tinggi
Investasi bodong menawarkan keuntungan tinggi yang kadang tidak masuk akal atau dalam jumlah yang sudah dipastikan.
Sementara investasi peternakan atau perikanan yang sebenarnya memiliki keuntungan fluktuatif yang tidak bisa dipastikan secara rupiah.
Hal ini karena berbagai faktor, salah satunya harga jual, harga pakan dan biaya pemeliharaan lain yang fluktuatif.
• Laporan keuangan dan badan hukum tidak jelas
Dana masyarakat yang masuk tidak tercatat dalam segregated account atau akun terpisah.
Dampaknya, dana digunakan tanpa pengawasan investor dan tidak ada pertanggungjawaban.
Laporan keuangan dan badan hukum usaha tidak jelas. Kalaupun ada, perlu diselidiki dulu keabsahannya jika terkesan mencurigakan.
• Informasi palsu
Para penipu investasi bodong biasanya memiliki akun-akun media sosial yang terlihat meyakinkan.
Kemudian foto atau video lokasi peternakan atau perikanan, video testimoni investor bahkan petunjuk lokasi yang terlihat asli.
Namun semua konten tersebut hanyalah rekayasa. Biasanya mereka memilih lokasi yang jauh dengan akses transportasi yang sulit agar susah dilacak langsung tempatnya.
Sebelum memutuskan untuk berinvestasi, lebih baik mengetahui secara langsung lokasi usaha dan ijinnya.
Inarno Djajadi, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan dalam sebuah kesempatan membagikan tip jika berinvestasi peternakan.
Yaitu kedepankan 2L, Legal dan Logis. Legal artinya memastikan setiap pihak atau penyelenggara yang menawarkan investasi memiliki izin dari regulator.
Sementara logis artinya memastikan apakah keuntungan atau imbal hasil yang dijanjikan masuk akal dan realistis.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif