Bacaini.ID, KEDIRI – Dalam observasi konseling pasangan, 8 dari 10 perempuan memutuskan untuk berpisah dengan pasangannya.
Keputusan tersebut bukan didasari oleh faktor ekonomi atau kurangnya fasilitas hidup. Mereka adalah pasangan yang sejahtera secara finansial dan sosial.
Keputusan perempuan untuk berpisah dilandasi perasaan hampa selama terikat dalam pernikahan.
Kebutuhan emosional yang tidak mendapat tempat dalam hubungan. Survei tersebut dilakukan oleh dr Yuliana CHt, seorang clinical hypnotherapist bersertifikat di Indonesia.
Rasa hampa bisa terjadi kepada siapa saja walaupun kebanyakan dirasakan oleh perempuan.
Namun, laki-laki pun juga bisa merasakan hal yang sama jika kebutuhan emosionalnya tidak terpenuhi oleh pasangan.
Berikut kebutuhan emosional yang kerap diabaikan dan membuat rasa hampa sehingga berujung perpisahan.
Kurangnya empati
Sikap cuek dan tidak mau tahu tentang apa yang sedang terjadi membuat pasangan merasa diabaikan.
Se-mandiri apapun, pasangan harus menunjukkan sikap peduli sebagai ungkapan rasa kasih sayang yang selalu ada.
Jika pasangan sedang dalam situasi sulit akan merasa sedih walaupun tanpa sebab atau sedang ingin bermanja. Validasi perasaan mereka dengan memberi perhatian penuh.
Jangan pernah menganggap mereka ‘lebay’ atau banyak drama. Setiap perasaan yang dirasa oleh pasangan, hargai dan jangan remehkan.
Kebutuhan akan cinta
Merasa tidak lagi dicintai adalah sumber utama perasaan hampa.
Mewujudkan rasa cinta dalam ucapan dan tindakan, akan menghubungkan koneksi emosional.
Tidak ada salahnya untuk bersikap mesra pada pasangan walaupun usia pernikahan telah lama. Menjaga keharmonisan, harus diusahakan berdua.
Terkadang, kehadiran anak, anggota keluarga baru atau masalah hidup yang dihadapi selama pernikahan, menjadi sumber masalah dalam pernikahannya sendiri.
Keintiman emosional
Merupakan kedekatan secara emosional yang melibatkan saling pengertian, kepercayaan, keterbukaan, dan komunikasi yang erat.
Ini akan menciptakan ikatan yang kuat dan memuaskan, memenuhi kebutuhan emosional pasangan.
Keintiman emosional ini akan berdampak pada ketenangan batin, rasa aman, didengar, dan dipahami secara mendalam.
Penulis: Bromo Liem
Editor: Solichan Arif