Bacaini.id, KEDIRI – Acara nobar (nonton bareng) film Tegar di bioskop berbayar mendapat kecaman DPRD Kota Kediri Jawa Timur.
Imbauan nobar film Tegar diketahui sebagai tindak lanjut Kemendisbudristek dan Dindik Kota Kediri serta Dewan Pengurus Nasional Forum Pemuda Pelopor nomor 015/E/DPN-FPP/TGR/VII/2023 tanggal 31 Agustus 2023 perihal penguatan pendidikan karakter (PPK) melalui film Tegar.
Kritik pedas itu datang dari Anggota Komisi C DPRD Kota Kediri, Ashari. Menurut pandangan Ashari, imbauan nobar kepada siswa kelas 1-6 sekolah dasar (SD) Kota kediri itu tidak layak dilakukan.
Berikut alasan kenapa imbauan nobar film Nobar di Kota Kediri memang pantas dikecam.
1.Nobar Berbayar
Imbauan nobar Film Tegar kepada siswa SD di Kota Kediri, faktanya berbayar. Setiap siswa wajib merogoh kocek sebesar Rp 33.000.
Perinciannya, Rp 20.000 untuk tiket masuk ke gedung bioskop dan Rp.13.000 sebagai biaya transportasi. Menurut Anggota Komisi C DPRD Kota Kediri, Ashari, besar uang yang dikeluarkan belum terhitung ongkos jajan yang kerap diminta anak-anak saat menonton bioskop.
Masih banyak cara lain yang bisa dilakukan untuk menonton film itu, jika menjadi bagian pendidikan karakter. Yang terpenting lagi, seharusnya acara nobar itu bisa diupayakan secara gratis. “Misalnya nobar di aula sekolah atau tempat yang lebih terjangkau,” katanya.
2. Jadi Beban Ekonomi Wali Murid
Di tengah situasi ekonomi serba sulit, imbauan nobar Film Tegar berbayar menjadi beban tersendiri bagi masyarakat. Di sisi lain, karena imbauan itu disampaikan secara tertulis, maka akan banyak warga yang akan memaksakan diri.
Ashari mengatakan imbauan kepada siswa sekolah dasar di Kota Kediri untuk menonton film Tegar di bioskop sangat tidak tepat dilakukan saat ini. “Dalam kondisi perekonomian seperti hari ini, rasanya kasihan masyarakat kita, orang tua wali murid, kalau terlalu dibebani dengan kegiatan seperti itu,” kata Ashari
3. Membuka Celah Bisnis Pendidikan
Imbauan menonton film Tegar berbayar kepada siswa sekolah berpotensi membuka celah bisnis di lingkungan pendidikan. Sebab di dalam kegiatan ini ada peluang untuk mencari keuntungan.
Di sisi lain pengawasan terhadap kemungkinan terjadinya kebocoran, juga sulit dilakukan. Jika memang serius untuk tujuan edukasi pendidikan karakter, lembaga pendidikan, yakni dalam hal ini dinas pendidikan seharusnya menjadi penanggung jawab keseluruhan.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Kediri, Anang Kurniawan tidak bersedia memberikan pernyataan saat dikonfirmasi. Ia hanya membaca pesan yang dikirimkan ke ponselnya dan tidak menjawab panggilan telepon reporter Bacaini.id.
Tegar adalah film drama Indonesia tahun 2022 yang disutradarai Anggi Frisca. Dibintangi aktor cilik, M. Aldifi Tegarajasa, Deddy Mizwar dan Sha Ine Febriyanti, film ini mengisahkan seorang anak penyandang disabilitas berusia 10 tahun.
Tegar (M. Aldifi Tegarajasa) tidak pernah mendapatkan kasih sayang yang cukup dari orangtuanya. Ayah Tegar pergi meninggalkannya. Sedangkan sang ibu, Wida (Sha Ine Febriyanti), sibuk bekerja. Satu-satunya orang yang menyayangi Tegar sepenuh hati hanyalah kakek Tegar (Deddy Mizwar).
Suatu ketika, Tegar diharuskan menjalani kehidupannya seorang diri, di saat sang ibu harus bekerja di luar kota dan Teh Isy (Juanita Chatarina), perawat Tegar, terpaksa pergi meninggalkannya.
Penulis: Solichan Arif