Bacaini.id, JOMBANG – Kunjungan hari kedua Wakil Presiden RI KH Ma’ruf Amin di Jombang disambut aksi unjuk rasa Aliansi Kota Santi Lawan Kekerasan Seksual. Aksi hanya dilakukan oleh dua orang aktivis sebagai perwakilan, untuk menghindari petugas keamanan.
Dua orang aktivis tersebut adalah seorang laki-laki berpeci dan seorang perempuan berhijab. Keduanya membentangkan poster tuntutan pengusutan kasus pencabulan santriwati yang diduga melibatkan seorang putra kiai asal pesantren di Kecamatan Ploso, Jombang berinisial MSAT.
Aksi pertama mereka lakukan di dekat Pasar Cukir, Kecamatan Diwek. Tidak berselang lama mereka berpindah ke perbatasan Desa Cukir dan Desa Kayangan, tepatnya di jalan raya Kediri.
“Kami meminta dukungan dari Pak Ma’ruf Amin (Wapres RI) untuk membantu penyelesaian kasus serta penangkapan MSAT,” kata aktivis laki-laki bernama Abdurrahman itu kepada Bacaini.id, Sabtu, 04 Juni 2022.
Menurutnya, kunjungan kerja ini tentu saja penting bagi Kiai Ma’ruf Amin sebagai pemimpin negara. Dia mengetahui jika kedatangan Wapres RI ke Jombang adalah dalam rangka meningkatkan kepekaan terhadap perubahan situasi dan ragam permasalahan di daerah yang tengah menjadi perhatian Nasional.
Meski demikian, dia meminta kepada Wapres RI untuk tidak menutup mata terhadap persoalan ‘Darurat Ruang Aman’ di pondok pesantren yang ada di Kabupaten Jombang.
“Untuk itu, kami minta jaminan keadilan korban dan jangan diamkan praktik diskriminatif dalam penegakan hukum tersangka (DPO) M. Subchi Azal Tsani,” tegasnya.
Kasus pencabulan terhadap santriwati yang dilakukan MSAT, lanjutnya, tentu saja bukan sekedar persoalan diskriminatif dalam upaya penegakan hukum. Banyak persoalan yang membuat proses penegakan hukum berjalan tidak profesional dan hingga kini Polda Jatim tak kunjung menangkap tersangka yang telah ditetapkan sebagai DPO sejak 13 Januari 2022 lalu.
“Kita sudah menggelar demo di Polres juga Polda berulang kali, namun hingga saat ini belum ada tindakan,” sindirnya.
Dalam pernyataan tertulis, Aliansi Kota Santi Lawan Kekerasan Seksual mengusung tiga tuntutan. Pertama, mereka meminta Wapres RI merespon permasalahan kasus kekerasan seksual yang menjerat tersangka MSAT.
Kedua, mendesak adanya koordinasi lintas stakeholder dalam penanganan kasus demi menjamin akuntabilitas hukum dan keadilan korban kekerasan seksual dan yang terakhir mendesak Polda Jatim segera menangkap tersangka MSAT.
Abdurrahman juga mengungkapkan jika kasus ini sudah dilaporkan bahkan sejak tahun 2018 silam. Sejumlah saksi pun telah diperiksa tim penyidik dari kepolisian. Sebelumnya, kasus ini ditangani oleh anggota Polres Jombang dan akhirnya ditarik ke Polda Jatim.
“Padahal kan sudah jadi DPO, tapi kenapa tidak kunjung ditangkap. Bahkan pelaku juga sempat menggelar konser di pesantren,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, Wapres RI, KH Ma’ruf Amin melakukan kunjungan ke Jombang selama dua hari sejak kemarin, Jumat, 3 Juni 2022. Hari kedua ini, Wapres RI bersama rombongan mengunjungi Ponpes Tebuireng untuk berziarah ke makam KH Hasyim Asyari, KH Wahid Hasyim dan juga makam Gus Dur.
Selanjutnya, rombongan Wapres mengikuti kegiatan seminar Ikatan Alumni Ponpes Tebuireng kemudian mengunjungi Pondok Mambaul Ma’arif Denanyar. Terakhir, Wapres telah diagendakan untuk meresmikan gedung Kampus UNWAHA di Tambakberas, Jombang.
Penulis: Syailendra
Editor: Novira