Bacaini.id, BANGKALAN – Ratusan mahasiswa Bangkalan menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM. Setelah menyampaikan aspirasi, mahasiswa PMII dan IMM Bangkalan melakukan teatrikal, menyinggung DPR yang hanya perlu rakyat saat pemilu.
Dalam aksinya kali ini, mereka meminta para wakil rakyat mendeklarasikan penolakan kenaikan harga BBM. Para mahasiswa ini juga meminta pemerintah secara serius memberantas mafia BBM sekaligus mendesak agar segera menerapkan kebijakan subsidi tepat sasaran.
“Kami mahasiswa secara tegas menolak kenaikan harga BBM bersubsidi,” seru M. Holilur Rohman selaku Korlap aksi, Senin, 5 September 2022.
Setelah tuntutan mereka diterima oleh anggota DPRD Bangkalan, sejumlah mahasiswa melakukan aksi teatrikal, menyinggung peran DPR yang selalu mengumbar janji palsu kepada masyarakat.
Ada lima mahasiswa dan satu mahasiswi yang memiliki perannya masing-masing dalam alsi teatrikal ini. Mereka menampilkan kondisi rakyat kecil yang sedang dalam kondisi menjerit akibat kebijakan pemerintah. Aksi teatrikal ini menyuarakan isi hati dan kondisi rakyat yang sedang tertatih paska pandemi COVID-19.
“Paska hari kemerdekaan bukan kejayaan yang kami rasakan, melainkan kesengsaraan yang datang bertubi-tubi,” teriak Syafa’ah Nurrochimah salah satu pendemo yang ikut melakukan teatrikal.
Kader Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah itu (IMM) meluapkan emosinya dan berkata bahwa wakil rakyat yang seharusnya berpihak pada rakyat malah menjadi penghianat, penjilat, penikmat uang rakyat.
“Pak DPR masih ingatkah waktu pemilu? Suara siapa yang kau cari? Suara kami bukan? Kau tebar janji manis tanpa bukti semuanya hanya sebatas diksi dan ucapan kata yang sengaja kau buat semata untuk mempermainkan hati kami,” serunya sambil meneteskan air mata.
Setelah memperagakan aksinya, mahasiswa UTM itu tiba-tiba jatuh pingsan. Hingga aksi unjuk rasa selesai, Syafa’ah Nurrochimah belum juga sadarkan diri sehingga segera dilarikan ke rumah sakit.
Ketua DPRD Bangkalan, Muhammad Fahad mengatakan bahwa dirinya bersama jajaran pimpinan dewan sepakat dengan tuntutan mahasiswa menolak kebijakan pemerintah menaikkan BBM. Dia juga menambahkan akan menyampaikan aspirasi pendemo kepada pemerintah pusat dan DPR RI.
“Kami akan sampaikan tuntutan masa aksi ke pemerintah pusat, dan juga akan menyatakan sikap kepada media untuk menolak rencana kenaikan harga BBM,” singkat Muhammad Fahad.
Penulis: Rusdi
Editor: Novira