Bacaini.id, KEDIRI – Dinas Pertanian dan Perkebunan Pemerintah Kabupaten Kediri memiliki cara jitu melawan hama padi. Memanfaatkan drone yang terbang di udara, penyemprotan pestisida bisa menjangkau area dengan luas.
Tenaga Harian Lepas Praktik Kerja Lapangan Badan Penyuluh Pertanian (BPP) Kunjang, Umar Mujaddid mengatakan, penggunaan teknologi drone lebih efektif dan efisien dilakukan.
“Menggunakan drone, bisa lebih cepat, sekitar satu hektar lahan cukup memakan waktu sekitar 8 menit, perbedaanya jauh sekali kalau menggunakan cara manual,” kata Umar, Sabtu, 20 Maret 2021.
Tidak hanya mempersingkat waktu, penggunaan drone ini juga menghemat biaya dan tentu saja hemat tenaga. Biasanya para petani masih menggunakan sprayer manual, yang membutuhkan minimal 4 tenaga manusia dengan waktu 4 jam setiap satu hektar lahan.
baca ini Terlalu Mahal Warga Beralih ke Cabai Kering
Kelebihan yang lain jika menggunakan drone, dikatakan Umar juga akan menghemat jumlah pestisida yang terbuat dari 300 liter air dicampurkan dengan obat pembunuh hama penyakit untuk satu hektar lahan pertanian.
“Itu artinya menghemat 50 persen pestisida, dan biayanya sekitar Rp 100.000, kalau manual bisa lebih dari itu, kemungkinan sekitar Rp 300.000 biayanya,” tambah Umar.
Penggunaan drone untuk pertanian hingga kini tergolong masih jarang. Untuk itu perlu diperkenalkan lagi kepada para petani. Terlebih dalam penggunaan pestisida sebagai salah satu komponen penting dalam usaha pertanian yang masih bisa disesuaikan dengan kebutuhan.
Lebih lanjut Umar mengungkapkan penggunaan drone juga merupakan salah satu upaya Pemerintah Kabupaten Kediri sebagai desiminasi teknologi untuk menekan biaya usaha tani seefisien mungkin, juga bisa lebih banyak menikmati hasil panen.
“Kami akan berupaya agar drone bisa dimiliki petani secara berkelompok, sehingga bisa digunakan bergantian sesuai kebutuhan masing-masing,” pungkasnya.
Penulis: Novira Kharisma
Editor: HTW
Tonton Video: