Bacaini.id, KEDIRI – Terduga teroris yang ditangkap Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror di Desa Tambakrejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri bukanlah warga desa asli. Terduga merupakan pendatang yang ber-KTP Surabaya.
Kepala Desa Tambakrejo, Kecamatan Gurah, Mahfud Fauzi mengatakan, terduga teroris merupakan warga pendatang yang baru saja membeli lahan tanah dan membangun rumah di Desa Tambakrejo.
“Pak Sudarsono atau Pak Hanif ini merupakan pindahan dari surabaya, disni beliau sudah 4 bulan menetap, tetapi KTP-nya masih Surabaya,” jelas mahfud, Selasa, 2 Maret 2021.
Selama menetap di Desa Tambakrejo, terduga teroris tinggal bersama anak dan istrinya di sebuah rumah yang baru saja dibangun.
“Dirumah Pak Hanif bersama dengan istri dan anaknya. Anaknya jumlahnya ada 9 tapi di kartu keluarga hanya ada 5 anak yang masuk,” katanya.
baca ini : Densus 88 Amankan Terduga Teroris Di Gurah Kediri
Mahfud juga menjelaskan, selama berada di desanya tidak ada yang mencurigakan dari sosok Hanif. Sebab selama terduga teroris sangat baik dengan para tetangga, supel dan ramah.
“Orangnya baik, selama disini dia memiliki usaha katering makanan. Setiap hari Jumat juga sering mengadakan jumat berkah. Dan aktif di masjid,” pungkasnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tim Desnsus 88 anti teror menangkap seorang warga yang bermukim di Desa Tambakrejo, Kecamatan Gurah, Kabupaten Kediri, karena diduga menjadi teroris pads Selasa, 2 Maret 2021.
Terduga diamankan di jalan saat hendak bepergian menggunakan kendaraan roda empat. Berdasarkan keterangan RT setempat saat digeledah petugas menemukan beberapa benda tajam dan buku agama.
Penulis : Karebet