Bacaini.id – Merawat Jawa Timurini.id, NGANJUK – Sebanyak 14 pengungsi korban longsor di Dusun Selopuro, Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk dinyatakan reaktif menjurus ke COVID-19. Belasan orang ini berada dalam satu pengungsian di SDN 1 Ngetos.
Kepala Puskesmas Ngetos, dr. Budi Santoso mengatakan, hasil reaktif ini didapat setelah 141 pengungsi mengikuti rapid test yang Puskesmas Ngetos pada, Rabu, 17 Februari 2021. Setelah mengetahui hasil tersebut para warga Dusun Selopuro ini melakukan test swab untuk mengetahui hasil selanjutnya.
“Ternyata 14 orang reaktif. Langsung kita pisahkan. Yang mengungsi sebelah utara, yang reaktif di sebelah selatan. Pagi ini kita lakukan swab, kita masih edukasi,” katanya.
baca ini : Kisah Nike, Korban Longsor Yang Tertimpa Balok Kayu di Nganjuk
Dia mengatakan, meskipun dinyatakan reaktif 14 pengungsi tersebut tidak mengeluhkan apa-apa. Bahkan suhu tubuh dan tensi dari keseluruhan yang dinyatakan reaktif masih normal.
Budi meneruskan dari proses swab test yang dilakukan Puskesmas Ngetos, diketahui hingga kini masih ada 4 orang yang menolak untuk di rapid. Sehingga, petugas tenaga kesehatan (nakes) setempat masih membujuk untuk diedukasi.
Selain itu, Bidan Desa Ngetos, Winarsih, menerangkan bahwa kegiatan pemantauan kesehatan pengungsi akan diperhatikan secara ketat juga. Hal tersebut untuk melihat perkembangan kondisi kesehatan warga di lokasi pengungsian.
baca ini : 174 Warga Nganjuk Mengungsi di Gedung Sekolah
Sebelumnya, proses pencarian korban tanah longsor di Dusun Selopuro pada hari kedua membuahkan hasil. Tiga jenazah terdiri perempuan dewasa, anak laki-laki dan pria dewasa ditemukan oleh Tim Basarnas. (Karebet)