KEDIRI – Dinas Kesehatan Kota Kediri mulai melakukan simulasi pemberian vaksin Covid 19 kepada warga. Tiap hari ditargetkan 20 orang akan divaksin di setiap puskesmas.
Simulasi pemberian vaksin Covid 19 dilakukan di Puskesmas Pesantren II pagi tadi. Wali Kota Kediri Abdullah Abu Bakar dan Kepala Dinkes dr. Fauzan Adima menyaksikan simulasi tersebut untuk memastikan alur pelayanan vaksinasi berjalan baik.
“Saya di sini bersama Kepala Dinkes Kota Kediri memastikan simulasi berjalan lancar, dan nanti tidak bingung karena ini sistemnya dari BPJS,” kata Abu Bakar, Senin 11 Januari 2021.
baca ini Pandemi Angka Pengangguran di Kota Kediri Meningkat Drastis
Abu Bakar menjelaskan sebanyak 20 orang akan mendapatkan vaksin setiap hari di Puskesmas dan rumah sakit. Pemerintah Kota Kediri sudah menyiapkan 15 tempat yang akan digunakan untuk vaksinasi covid-19. Terdiri dari 9 puskesmas dan 6 rumah sakit.
Hari pertama pemberian vaksin diberikan kepada Forkopimda Kota Kediri, tokoh masyarakat, dan tenaga kesehatan pada tanggal 14 atau 15 Januari 2021. “Ini untuk memastikan bahwa vaksin tersebut benar-benar bagus dan baik,” kata Abu Bakar.
Alur pelayanan vaksinasi covid-19 ini dimulai dari pendaftaran, skrining, vaksinasi, konsultasi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI), serta observasi 30 menit sambil dipantau tenaga kesehatan. Pada tahap pendaftaran, penerima vaksin diminta untuk menunjukkan KTP/E-Tiket dan petugas akan melakukan pengecekan data penerima vaksin pada aplikasi pcare vaksinasi. Setelah itu, penerima vaksin menuju meja skrining untuk dilakukan pengecekan kesehatan dan memastikan sesuai kriteria penerima vaksin.
baca ini Dibayar 1 Juta Ini Resiko Pengubur Jenazah Covid-19 di Kediri
Setelah memenuhi kriteria sebagai penerima vaksin, tahapan selanjutnya akan disuntik vaksin covid-19. Setelah diberi vaksin, nanti penerima vaksin akan diberi kartu vaksinasi kemudian menuju tempat observasi selama 30 menit untuk melihat apakah terjadi Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau tidak. Bila penerima vaksin setelah 30 menit tidak mengalami gejala apapun diperbolehkan untuk meninggalkan ruangan dan apabila penerima vaksin mengalami keluhan akan dilakukan penanganan lebih lanjut.
Untuk menghindari kesalahan data dalam pemberian vaksin, Abu Bakar mengingatkan para operator untuk menyiapkan program manual. Ini untuk mengantisipasi gangguan sistem teknologi yang akan menggangu pemberian vaksin.
Seluruh warga Kota Kediri, menurut Abu Bakar, akan mendapatkan vaksin sesuai jadwal yang ditentukan. Mereka juga tak perlu khawatir karena vaksin yang diberikan dijamin keamanan dan kehalalannya.
“Kita harus terus melanjutkan kehidupan dan maksimal dalam bekerja, sehingga mudah-mudahan dengan adanya vaksin ini bisa mengendalikan covid-19 dan bisa memiliki imun yang kuat,” tambahnya. (HTW)