KEDIRI – Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Kediri mencatat, selama masa pandemi Covid-19 tahun 2020, pengangguran di Kota Kediri sebanyak 9.461 orang. Jumlah tersebut naik dibanding tahun 2019 yang hanya sebanyak 6.146 orang.
Kepala BPS Kota Kediri, Lilik Wibawati mengatakan, jumlah ini adalah yang tertinggi sejak 2018. Adapun angka di dua tahun terakhir yakni tahun 2019 sebanyak 6.146 orang dan tahun 2018 sebanyak 5.284 orang. Menurutnya peningkatan ini dipicu adanya pendemi yang membuat perusahaan melakukan pengurangan terhadap karyawannya.
“Keseluruhan total Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 6,21 persen atau naik sebesar 2,73 persen, pengangguran karena Covid-19 sebanyak 2.830 orang, pekerja yang sementara tidak bekerja 2.275 orang,” Kata Lilik kepada bacaini.id, Selasa, 05 Januari 2021.
Dia juga mengatakan, apabila tingkat pengangguran tahun 2020 dibedakan berdasarkan jenis kelamin tingkat pengangguran perempuan justru meningkat lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Penganggur perempuan naik 2,31 persen poin, sedangkan pengangguran laki-laki hanya 0,06 persen poin. “Sebelumnya laki-laki mendominasi tingkat pengangguran,” katanya.
Sementara jumlah angkatan kerja di Kota Kediri tahun 2020 sebanyak 152.265 orang, meningkat 3.997 orang dibanding tahun 2019. Peningkatan angkatan kerja juga bersamaan dengan naiknya Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) sebesar 1,19 persen poin.
Lilik juga mengatakan, TPT Kota Kediri tahun 2020 berada pada urutan tertinggi ke 13 dari 38 kabupaten atau kota di Jawa Timur. TPT tertinggi terjadi di Sidoarjo sebesar 10,97 persen, dan terendah di Pacitan sebesar 2,28 persen.
Namun jika dibandingkan dengan daerah se Eks Karesidenan Kediri, TPT Kota Kediri menempati urutan tertinggi kedua setelah Kota Blitar. TPT Kota Blitar 6,68 persen, Kabupaten Kediri 5,24 persen, Nganjuk 4,80 persen, Tulungagung 4,61 persen, Trenggalek 4,11 persen, dan Kabupaten Blitar 3,80 persen.
“Kalau dibandingkan dengan Jawa Timur, Kota Kediri masih terlampau tinggi, akan tetapi masih di bawah Nasional. TPT Jawa Timur sebesar 5,84 persen,” tutupnya.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Bagian Ekonomi Kota Kediri Zachrie Ahmad mengatakan, Pemerintah tidak tinggal diam dengan adanya kenaiakan angka pengangguran ini. Menurut dia, pemkot telah membuat beberapa program untuk mengentaskan pengangguran.
“Seperti halnya program padat karya di Dinas PU, pelatihan wirausaha di Dinkop UMTK, dan penambahan, dan pelatihan kepada karyawan yang dirumahkan,” katanya.
Lebih lanjut Zachrie mengatakan, program-program tersebut akan terus berlanjut di tahun 2021 dan diharap angka pengangguran menurut di awal tahun. “Meskipun pekerjaannya bersifat temporer, tetapi insyaallah bisa membantu mereka yang membutuhkan,” pungkasnya.(Karebet)