BLITAR – Jumlah kasus positif Covid-19 di Kabupaten Blitar pada Kamis, 31 Desember 2020 menjadi yang tertinggi di Jawa Timur. Berdasarkan rilis harian Satgas Covid-19 Kabupaten Blitar, pada Rabu 30 Desember 2020 terdapat penambahan kasus positif baru sebanyak 171 kasus.
Di antara 5 kabupaten dan kota penyumbang terbesar kasus baru di Jawa Timur, berdasarkan data harian yang dirilis Satgas Covid-19 Jawa Timur, angka kontribusi dari Kabupaten Blitar ini terpaut sangat jauh dibandingkan 4 kabupaten dan kota lain yaitu Kota Surabaya 49 kasus, Kabupaten Jember 43 kasus, Kabupaten Sumenep 42 kasus, dan Kabupaten Jombang 37 kasus.
Rekor Kabupaten Blitar sebagai penyumbang terbesar kasus baru di Jawa Timur ini juga terjadi sehari sebelumnya yaitu Selasa, 29 Desember 2020 dengan 87 kasus.
Juru bicara Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar Krisna Yekti tidak merespon telepon dari sejumlah wartawan yang bermaksud meminta komentarnya terkait lonjakan kasus baru pada 30 Desember tersebut. Namun, sehari sebelumnya dengan 87 kasus baru, Krisna menjelaskan lonjakan terjadi karena meningkatnya jumlah pemeriksaan PCR dan terjadi penumpukan data.
“Sampai ‘overload’ yang mau dimasukkan dan baru bisa di’declare hari ini. Jadi Ada juga kasus sebelumnya dan bahkan sebagian sudah sembuh sebenarnya,” jelasnya, Selasa, 29 Desember 2020.
Krisna mengaku dengan tingginya penambahan kasus baru COVID-19 di Kabupaten Blitar maka statusnya sebagai wilayah zona orange akan segera turun ke zona merah.
“Saya kira minggu depan segera merah kalau melihat kondisi ini,” katanya.
Rumah Sakit Rujukan Covid-19 Penuh
Lonjakan kasus baru Covid-19 bisa dikatakan telah sampai pada situasi yang cukup menghawatirkan. Seperti diakui Krisna, hampir semua rumah sakit yang selama ini ikut menangani pasien Covid-19 tidak lagi bisa menambah pasien baru alias penuh.
Di dua rumah sakit rujukan utama kasus Covid-19 di Kabupaten Blitar bahkan sudah terjadi antrian pasien, yaitu Rumah Sakit Medika dengan 6 antrian dan RSUD Ngudi Waluyo 14 antrian.
Melihat perkembangan situasi terakhir, lanjut Krisna, kebijakan baru akan segera diterapkan yaitu orang dengan Covid-19 namun tanpa gejala (OTG) akan diarahkan untuk isolasi mandiri di rumah jika ruang isolasi yang disediakan pemerintah dan rumah sakit penuh.
Hingga 30 Desember, 121 orang di Kabupaten Blitar telah meninggal dunia dengan COVID-19. Angka tersebut berarti lebih dari 7 persen dari total jumlah kasus positif di Kabupaten Blitar. Namun angka kesembuhan juga tinggi yaitu sekitar 87,5 persen atau 1.467, berdasarkan data harian yang dirilis Satgas COVID-19 Kabupaten Blitar 30 Desember.
Penulis : Hasan
Editor : Karebet