Di balik lalu lalang jalan raya, ada yang bekerja siang malam. Memastikan pengendara selamat sampai di rumah.
Mengatur laju kendaraan yang melintas di jalanan Kota Kediri adalah persoalan besar. Makin hari jumlah kendaraan yang melintas terus bertambah. Sementara pertumbuhan ruas jalan nyaris jalan di tempat.
Anehnya, meski jumlah kendaraan roda dua maupun roda empat terus bertambah, tak ada kemacetan atau pun jalur tengkorak yang mengancam keselamatan pengguna jalan. Lalu lalang kendaraan berjalan teratur sesuai koridor keselamatan lalu lintas. Keteraturan ini seperti magnet yang menarik siapapun untuk mematuhinya.
Kemacetan yang terjadi di jalur padat dan perempatan tak pernah berlangsung lama. Petugas akan sigap mengambil solusi praktis untuk mengurai kemacetan. Mereka seperti tak pernah tidur untuk terus mengawasi kondisi jalan.
Tak banyak yang tahu jika di balik keteraturan tersebut, ada orang-orang yang bekerja siang malam. Mata mereka tak pernah lepas untuk memantau para pengendara melalui layar monitor. Mereka adalah petugas pemantauan di Ruang Pusat Pengendalian Lalu Lintas (PPL) Terpadu Dinas Perhubungan Kota Kediri.
Dari ruangan yang tak terlalu besar di sudut Kantor Dinas Perhubungan kawasan Terminal Tamanan Kota Kediri, mereka memantau pergerakan kendaraan di jalan raya dan titik-titik kemacetan. Pemantauan dilakukan melalui kamera CCTV yang terpasang di setiap ruas jalan, dan terhubung dengan satelit ke layar monitor ruang pengendali. Tak heran jika ruangan ini dipenuhi monitor berukuran besar yang menayangkan kondisi jalan selama 24 jam.
“Kalau ada kemacetan kami bisa cepat mengetahui dan melaporkan kepada petugas lapangan. Kami juga bisa merekomendasikan jalur alternatif untuk mengurai kemacetan dari ruang kendali,” kata Bagus Hermawan, Kepala Bidang Lalu Lintas Dinas Perhubungan Kota Kediri.
Pentingnya tugas dan tanggungjawab mereka dalam mengawasi lalu lintas membuat ruangan ini tak boleh berhenti. Seluruh monitor selalu siaga menampilkan kondisi jalan secara real time untuk memastikan lalu lintas berjalan lancar. Karena itu satu-satunya ruangan yang tak pernah libur adalah tempat ini.
Untuk mengatur ritme bekerja agar tak kelelahan, Bagus memberlakukan sistem bergiliran di ruangan ini. Dalam kondisi apapun, tak boleh ada petugas kosong atau pun lengah dalam mengawasi kondisi jalan. “Keselamatan pengguna jalan taruhannya,” kata Bagus.
Tentu saja para operator ini tak bisa bekerja sendiri. Di luar sana, petugas Dinas Perhubungan juga berjaga di titik-titik rawan untuk merespon laporan dari ruang kendali. Kecepatan merespon turut menentukan keberhasilan mereka dalam mengawal keamanan lalu lintas.
Sama seperti operator di ruang kendali, petugas lapangan juga bersiaga 24 jam untuk memastikan seluruh rambu lalu lintas berfungsi normal. Setiap kerusakan akan direspon cepat demi menjaga keselamatan pengguna jalan.
Tak hanya keamanan berkendara, institusi ini juga memastikan keselamatan masyarakat terhadap wabah Covid-19 di jalan raya. Melalui pengeras suara yang terpasang di perempatan jalan, masyarakat dihimbau mematuhi protokol kesehatan. Diantaranya mengenakan masker, menjaga jarak, dan tidak bergerombol.
“Posisi pemberhentian kendaraan di lampu merah juga diatur menggunakan tanda garis. Ini agar kendaraan khususnya roda dua tidak berdekatan,” kata Kepala Dinas Perhubungan Kota Kediri Mohamad Ferry Djatmiko.
Ferry menegaskan jika tugas pengendalian wabah tak hanya menjadi tanggungjawab petugas kesehatan, tetapi seluruh organ pemerintah termasuk Dinas Perhubungan. Keselamatan masyarakat di jalan raya akan menentukan keselamatan mereka di rumah. (HTW/ADV)